Sangat disayangkan kenapa kejadian ini kerap sekali terjadi di negeri Indonesia. Negara yang menjunjung tinggi Pancasila rasanya sudah tidak mengutamakan lagi sila kedua “Kemanusiaan yang adil dan beradab”. Terlihat jelas bocah juga ikut jadi korban pukul. Hak asasi manusia juga sudah tidak dihiraukan lagi.
Apa yang terjadi di Tanjungpriok ini semakin menjelaskan kepada kita, bahwa elite penguasa di negeri ini tidak bisa menghargai nilai-nilai yang berkembang dan dihormati masyarakatnya.
Pengosongan paksa areal makam Mbah Priok dengan cara-cara kekerasan tidak saja melukai rakyat namun juga mengoyak nilai-nilai yang berkembang dalam masyarakat.
Protes dan perlawanan masyarakat terhadap pemerintah, khususnya dalam hal pembebasan lahan dan penggusuran nampaknya tidak dapat dipandang sebelah mata lagi. Pemerintah tidak bisa lagi menganggap situasi dan kondisi di seluruh daerah sama. Ada banyak faktor yang harus diperhatikan, khususnya yang berkaitan dengan nilai-nilai tradisi dan budaya yang dianggap sakral oleh masyarakat setempat.
Dalam persoalan penghormatan atas nilai-nilai dalam masyarakat seharusnya bisa mencontoh mantan Presiden Abdurahman Wahid atau Gus Dur.
Gus Dur selalu melekat di hati masyarakat Indonesia bukan saja sebagai tokoh pluralisme bangsa tapi juga tokoh yang menjunjung tinggi nilai-nilai yang berkembang dalam masyarakat.
Mengapa harus dengan kekerasan, mengapa harus ada nyawa yang melayang, mengapa harus menunggu banyak korban berjatuhan??
Sungguh menyedihkan keadaan negeri tercinta ini semakin brutal dan berdarah saja, setiap saat ada saja hal-hal yang berbau kerusuhan, ada apa dengan indonesia ku?
Mungkin kebanyakan dari kita telah berhenti belajar dan lupa bagaimana negeri ini dibangun...
ReplyDeleteApa hubungannya coba artikel kali ini dengan nyuci sepeda motor? ... o_O;
ReplyDeletekecewa sama pemda DKI euy
ReplyDeleteTeladan.. Kita butuh teladan lebih banyak lagi...
ReplyDeleteMereka, yang di kursi nyaman itu.. malah meberikan teladan buruk.. Saling sikut sana-sini.. Sedangkan rakyat.. hanya bisa bergulat satu dengan lainnya...
gambarnya Disturbing picture tar....
ReplyDeletekekerasan sampai kapan pun tidak akan menyelesaikan masalah,hanya memperkeruhnya.
"an eye for an eye just make the whole world blind" - gandhi
semoga tercipta indonesia yg damai :)
sedih ketika rasa kemanusiaan tak ada *melihat begitu mudahnya menganiaya, menginjak-injak dan memukuli orang lain, bahkan ketika orang lain itu sudah tersungkur dan tak berdaya.... * <-STATUS fb saya hari ini.
ReplyDeletesungguh mengerikan negri ini penuh kekerasan yang mengakibatkan darah bertumpah riah dijalanan....., kapan negri ini damai dan aman?.....
ReplyDeletegak tau lagi harus membela siapa.semua salah,semua hanya ingin mencari sesuap nasi
ReplyDeletemasarakat sekitar mendapat sesuap nasi dengan adanya makam ini,walau disitu juga terjadi praktek kemusrikan.
satpol pp dan polisi juga hanya mencari sesuap nasi dengan melakukan tugasnya.
tapi apa harus saling mengeluarkan ego kan arogansi masing masing?
apa harus saling maki?dan sekarang siapa yang rugi?dan tetap mereka yang berkuasa dan berharta yang tertawa
rose turut prihatin... :-(
ReplyDeletekenapa negeri kita jadi begini ya Ry... kekerasan selalu mewarnai hari2nya... :-(
ReplyDeleterindu berita yang membuat hati damai...
ReplyDeleteSerem hancur hancuran negeri ini
ReplyDeleteKedua kubu memang brutal... :(
ReplyDeletesatpol pp terlalu anarkis
ReplyDeleteseharusnya tak perlu diteruskan jika memang kondisinya semakin kritis
parah parah.
ga abis pikir gue
blue perhatin banget banget,kawan
ReplyDeleteoy kita doakan sahabat kita yuk d blue.....
salam hangat dari blue
[...] Priok Berdarah, Indonesiaku menangis lagi [...]
ReplyDeleteprihatin
ReplyDeletelagi2 pion yang jadi korban.. :(
Sy sempet melihatnya langsung, Asli lebih mengerikan dibanding Foto2 media massa. Sangat mencekam
ReplyDeleteiman dan akhlak yg baik perlu ditanamkan kembali pada warga indonesia boz...lam knal aja ...postingan yg bagus..salut...
ReplyDeletemudah-mudahan pada insyaf ya
ReplyDeletePertanyaannya sebenarnya pembangunan itu untuk siapa, apa mereka memiliki prinsip kalau pembangunan itu harus membutuhkan "Tumbal"..
ReplyDeleteawal yang salah berakhir seperti ini
ReplyDeleteini terjadi karena masyarakat kehilangan kepercayaan terhadap pemerintah
ReplyDelete