JAKARTA, KOMPAS.com — Deklarasi "Suara Anak Indonesia" yang berisi delapan butir aspirasi dan pandangan seluruh anak Indonesia yang dirumuskan dalam Kongres Anak Indonesia (19-24 Juli) di Pangkalpinang dilarang dibacakan dalam Puncak Peringatan Hari Anak Nasional di Taman Mini Indonesia Indah, Jumat (23/7/2010).
Padahal, "Suara Anak Indonesia" tersebut telah dijadwalkan akan dibacakan di hadapan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono selama lima menit. Menurut pendamping para anak yang akan membacakan "Suara Anak Indonesia", Puspasari, pihaknya mendapat informasi pembatalan dari panitia penyelenggara atas perintah Istana.
"Kami sudah bicara dengan Pak Muhammad Nuh, katanya hal itu di luar batas teritorial mereka. Mereka enggak bisa melobi lagi itu dibacakan," katanya.
"Katanya waktunya enggak cukup, padahal pembacaannya dijadwal cuma lima menit," ujarnya.
Pembatalan tersebut membuat dua perwakilan anak Indonesia, yakni Maesa Ranggawati Kusnandar (15) asal Jawa Barat dan Arief Rochman Hakim (16) asal Bangka Belitung, sangat kecewa. "Kami sangat kecewa karena sebagai anak kami merasa suara kami dibatasi," kata Arief.
"Padahal, teman-teman yang lain yang masih kongres di Bangka sudah janji mau nonton bareng kita bacain, mereka sudah SMS menyemangati kita," ujar Mahesa.
Adapun kongres Anak Indonesia tersebut digelar pada 19-24 Juli di Pangkalpinang yang dihadiri 300 anak dari seluruh provinsi. Kongres tersebut mengasilkan butir aspirasi anak yang seharusnya dibacakan di puncak peringatan Hari Anak Nasional setiap tahunnya.
di kutip dari kompas.com
ironis banget yah? dengan alasan protokoler yang menjijikkan, kebebasan anak dikekang, demokrasi huh?
ReplyDeletebanyak yang kecewa tuh
ReplyDeleteckck
alasannya karena waktu...
ReplyDeletesayang banget dibatalin ya...
padahal anak-anak udah pada latihan....
5 menit aja nggak punya? -- Heleh... padahal acara mulainya pasti molor 1 jam tuh... =_= ; segitunya lho... ckckck
ReplyDeleteironis, padahal yang harus didengar saat hari anak nasional ya suara murni anak-anak Indonesia yang diwakili dua orang anak itu ya
ReplyDeletewaduh... apakah 5 menit nya pak SBY terlalu "berharga" sampe harus mengorbankan anak2 ya?
ReplyDeleteironis sekali... hari anak nasional cuma jadi sekedar another ordinary day...
waduh jadi tidak nyaman tinggal di indonesia.....katanya negara demokrasi?
ReplyDeleteBull shit! lah semua itu..!!!!
masih saja terikat dgn protokoler segala, dlm menghadapi anak, kok ya gak ada luwesnya ? :(
ReplyDeletepadahal anak adalah aset bangsa yg sangat berharga, kapan akan disadari?
salam
Uhoo~~ Uhoo~~
ReplyDeleteKatak dalam tempurung,
meski suara ada tapi rupa tak ada __itu mending
tapi kalo rupa ada suara tak ada??
pemerintah makin lama makin ga ngeh~~
ini yang ada peristiwa toyor-menoyor itu ya?
ReplyDeleteramai banget di twitter soalnya
berarti ada 2 kasus y,, toyor-menoyor itu sama ini..
ReplyDeletepadahal isi butir2nya bagus...asyemm tenan og
ReplyDeletesangat disayangkan tuh, kan itu hak nya dia untuk mengeluarkan aspiranya...
ReplyDeleteah. padahal cuma 5 menit! pasti anak2 itu kecewa banget. Mereka sudah melakukan persiapan semaksimal mungkin, eh malah di cancel karena alasan protokoler. yang sabar y, nak.
ReplyDelete5 menit ato kurang jelas, L I M A menit waktu yang bener2 singkat.. mereka gak ada waktu untuk sependek itu gmana mau mendengar apa kata seluruh rakyat indonesia..
ReplyDeletemarilah bapak yang ada disana.. Masa Depan Indonesia ada ditangan mereka kelak.. apa jadinya jika suara mereka aja udah dibungkam?? hmm kecewa juga ma sikap mereka..
kok ngeselin gitu sih, 5 menit aja ngak bisa
ReplyDeletepd hari ANak Nasional
ReplyDeleteaku hanya teringat dengan anak cucu PKI
anak2 tersangka teroris yg memperoleh stigma negatif dan buruk, meskipun ayah2 mereka belum tentu terbukti bersalah...
mereka tetaplah anak-anak..
:(
kalau aku disana tak suruh nangis saja anak-anak itu, biar kapok... wong belajar membaca disekolah bayar mahal, waktu mau baca dilarang :D
ReplyDeletepadahal 5 menit itu kan paling sama dengan pak SBY pipis di WC kan?
ReplyDeleteIroni yach...
ReplyDeletePadahal nama acaranya Deklarasi "Suara Anak Indonesia". Suaranya justru dikebiri.
terang aja kecewa.....
ReplyDeleteyang 5 menit itu waktu buat batuk pak presiden kali yach...
ReplyDeletekesal juga sih blue dengar anak tersebut tak jadi berbicara di depan bapak Presiden itu namun sedemikianlah yg terjadi...................
ReplyDeletesalam hangat dari blue
Waduh kasihan ya anak-anak itu.
ReplyDeleteBut jangan melulu menyalahkan SBY. Salahkan protokoler yang kurang tanggap.....
setuju ama comen mbak zee..
ReplyDeletemari kita berganti ke haluan komunis!! :D
ReplyDeletetoyor..toyor.... :D
ReplyDeleteselamat pagi
ReplyDeleteikutan aja kayak pak Pong.
bikin mural di genteng DPR.
yeach !!
terima kasih dan mohon maaf
ada alternatif lain dalam menunjukkan aspirasi - DEMOOOOO !!
ReplyDeletelama tidak mampir
ReplyDeletesalam
Pemerintah udah budek mbak..percuma teriak-teriak di istana!!
ReplyDeletemereka cuma memikirkan bagaimana mengeruk keuangan negara selama mereka masih menjabat..
http://Meidhyandarestablogme.wordpress.com