Aku tau cuaca mulai cerah, tapi aku memilih untuk tetap tinggal dalam cuaca buruk. Entahlah…. Hatiku mulai gundah, aku gelisah. Aku tau apa yang membuat aku seperti ini. Aku tau seberapa besar nggak enaknya,
Aku paham, ini memang tak layak untuk diteruskan. Aku tau semua ini akan sia-sia. Tapi kenapa aku terus melakukannya. Sama sekali tidak berusaha untuk menghentikannya.
Aku tau apa yang aku khawatirkan, dalam cuaca buruk ini, sewaktu-waktu akan hadir gelap, beberapa saat kemudian pasti tidak akan ada cahaya matahari, dan aku akan ditemani oleh tetes demi tetes hujan dengan angin dingin yang menyertainya.
Lalu kemudian langit akan kembali cerah dengan keadaan yang lebih menyedihkan dan membuat luntur warna-warna yang telah terlukis. Dan keadaan itu akan sama halnya dengan ranting yang patah yang begitu rapuh. Dan seperti waktu yang memiliki ribuan pertanyaan, yang begitu sederhana, yakni mengapa ini harus terjadi padaku??
Dan aku tau, pertemuan tanpa takdir ini, nampaknya begitu banyak melewati garis dimana aku berdiri, meskipun begitu aku terus memaksa untuk percaya dengan masa yang sekarang, yang begitu menjanjikan, walau dia bukan yang terbaik, bukan yang tepat, aku ingin dia tetap tinggal, dengan segala kekurangan yang sekarang, dengan rasa takut untuk kehilangan. Meski aku tak akan pernah mendapat jawaban yang pasti untuk semua pertanyaan itu, sekali lagi aku ingin dia disini, untuk tinggal lebih lama dari waktu yang seharusnya.
Aku tau, Semua yang terjadi dimasa lalu, adalah murni kesalahan, tidak ada perbaikan yang memungkinakan untuk dilakukan. Tapi aku terus memaksa memperbaiki kesalahan dengan cara memulai yang baru tanpa kesalahan.
Aku tau, aku tidak harus mundur ke masa lalu dan mencoba mengemas segalanya menjadi lebih baik, dengan mencoba mengubah kepulan awan hitam menjadi putih, dengan merusak tatanan fakta untuk mencari kesempurnaan. Dan aku tau, ini hanya sementara tidak akan untuk selamanya.
Namun aku sudah terlanjur, dan memilih tetap berada dalam cuaca buruk. Meskipun keingian untuk melupakan dan berbalik arah itu selalu ada, aku tetap berjalan selangkah demi selangkah sambil berpikir dimana ujungnya, dan terus berharap agar Tuhan menyederhanakan ini untukku, dengan banyaknya cinta dalam waktu yang singkat ini, untuk waktu yang selama-lamanya yang selalu aku harapkan, dan untuk waktu yang begitu membingungkan ini.
Aku tau, Asalkan dengannya meski buram yang sedang terlihat jelas dimataku, biarlah ia menjadi warna walau bukan inginku meletakkannya disana.
Jika yang buruk mesti terjadi, kita tidak kuasa mencegahnya. Jadi sambutlah, mungkin itu adalah hadiah kehidupan.
ReplyDeletesesaat terasa mau berakhir dunia itu ketika aku mendapat kepedihan..
ReplyDeleteruang gerakpun semakin sempit, aku hanya pasrah pada Tuhan,
jika itu bisa membuatmu merasa puas, nikmatilah cuaca buruk ini
ReplyDeletesadis ya ceritanya ...
ReplyDeletemasa lalu jgn dilupakan ... tapi dijadikan sebagai cermin untuk belajar ...
~~~ Salam BURUNG HANTU ~~~
tetap berjalan walau perlahan tapi pasti... :lol:
ReplyDeletehalo sobat tari. setelah membaca narasimu di atas, terutama yang ini:
ReplyDelete------------------
"Hatiku mulai gundah, aku gelisah. Aku tau apa yang membuat aku seperti ini. Aku tau seberapa besar nggak enaknya,
Aku paham, ini memang tak layak untuk diteruskan. Aku tau semua ini akan sia-sia. Tapi kenapa aku terus melakukannya. Sama sekali tidak berusaha untuk menghentikannya."
-------------------------------------
tau gak? bad feelings itu candu. kita tahu itu buruk tapi kita tidak ingin keluar dari sana. bukan tidak kuasa, lebih tepatnya adalah tidak mau. ini yg gue amati dulu dari diri gue sendiri. apalagi gue tipe2 yg melancholic. ok gue gak tahu apa masalahmu, tapi apapun itu... semua pasti berlalu. dan kita punya kuasa untuk tetap berada dalam perasaan2 yang menyiksa ini dan lama2 berbuat destruktif ke diri sendiri atau memutuskan untuk mentransformasikannya menjadi cambuk yg mendorong kita ke arah positive attitude dan action. pilihan ada di tangan kita. dan ketika tari memilih opsi ke dua, semua jalan dan pintu akan dibukakan ke arah sana. Cheers!
semua pilihan itu pasti ada plus minus nya.
ReplyDeletememilih tetap di cuaca buruk? ya yang penting udah sadar akan konsekuensinya aja... :D
Firasat y mba.. --a
ReplyDeletesetiap pilihan pasti ada resikonya, terkadang kita memang lebih mudah masuk ke cuaca yang buruk apalagi jika kita termasuk orang yang malankolis.. terlanjur memilih berarti bisa diperbaiki bukan? tapi tentu apapun yang dipilih sudah siap dengan resikonya ya hehe..
ReplyDeleteterkadang siksaan tiu memang nikmat, karena itulah ada istilah menikmati siksaan :)
ReplyDeletematahari dan hujan...he he he
ReplyDeleteapa yang kamu takutkan...?
ReplyDeletekenapa berdekam di dalam rumah, keluar aja. hari cerah kok.
ReplyDeleteHadapi saja dengan senyuman..
ReplyDelete*ah, ntar malah dikira orang gila.. :P
Sekarang di tempatku Hujan seharian...begitu pula dengan suasana hati yang ganjil, namun jika segala usaha telah kita lakukan tidak memberikan suatu perubahan..mari kita hadapi bersama untuk tetap fokus pada langkah dan tujuan..sukses teman
ReplyDeletesalam kenal .....
ReplyDeletesetiap pilihan pasti ada plus minusnya ,
ReplyDeleteyg penting yakin dgn pilihan dan konsekwensinya :)
salam
selamat pagi.
ReplyDeleteini lagi ngomongin apaan ya ?
kalau anda bingung,
silahkan pergi ke toilet,
buang air kecil,
dan rasakan sensasinya !!
terima kasih dan mohon maaf :o
hidup adalah pilihan... dan harus memilih
ReplyDeletekita harus bertanggung jawab atas pilihan tersebut...
Kalau lagi datang feeling yang gak enak, hati suka gak enak... rasanya ingin diam saja, mencari perlindungan...
ReplyDeleteMudah2an rasa tidak nyaman itu segera berlalu ya sai...
kalo suda memilih memang harus menjalaninya, apapun itu dengan segala kekurangan dan kelebihannya.
ReplyDeletewarna warni hidup... jalani saja
ReplyDeleteSetelah awan buruk pasti langit akan cerah
ReplyDeletesalam sayank selalu