Tak ingin lagi membahas kisah tentang tikus dan semut yang pernah semena-mena terhadapku, yahh... terlalu panjang untuk menceritakan semuanya... setidaknya satu minggu ini kami sudah leluasa menyimpan stok indomie dalam lemari.
Kuceritakan yang menurutku cukup mengesankan saja, yah...? biar engkau dapat mengambil manfaatnya jika kau dapat... atau membuangnya ke laut, kalo dirasa kisahku tak baik...
Sepakat, kan...? Yupppzzzzzz, ini kesepakatan kita yang kesekian kali, hehe...
Untuk menambah kalian semakin bosan aku pengen cerita tentang makhluk-makhluk parasit dirumahku, setelah tikus dan semut yang sepertinya mulai berdamai dengan ku, musim hujan ternyata membawa tamu baru, kodok dan laron-laron pun menyambangi rumah ku.
Dan Malam inipun aku disibukkan dengan bongkar-bongkar dan menyapu sayap-sayap laron yang lepas bertebaran di lantai. Sebelum pasukan semut merayap dan mengangkut sayap-sayap itu ke sarangnya.
Dengan sigap aku ambil sapu dan membersihkan sisa-sisa kepakan laron yang tersisa. Jadi inget, dulunya aku punya tetangga yang bernama Mbak sri, nah ibunya Mbak sri ini, mbah muji setiap habis hujan ia selalu menyediakan tempat khusus untuk memungut laron-laron yang terlepas sayapnya yang tak bisa lagi terbang untuk kemudian dikumpulkan jadi satu.
Setiap lampu berpijar di musim hujan, laron-laron selalu mengerubungi cahaya lampu neon... dan binatang kecil yang cuma hidup semalam, serta sangat banyak jumlahnya itu... sukses mengotori lantai tekel abu-abu mirip semen... tahukah kawan, diapakan coba?
Ternyata sama Mbah Muji dipungut dan digoreng... aih, aku nggak doyan... melihatnya jadi aneh... peyek laron yang katanya lebih enak dari peyek udang…ahh entahlah….jika tak tau kalau itu adalah laron mungkin aku sudah menyantapnya.
Dan Itu kisah laron yang berakhir di mulut manusia...
Lalu bagaimana dengan kodok, cerita ini di dapat dari acu yang hendak mencuci piring malam ini, di belakang rumah terdapat puluhan anak kodok yang sedang pesta pora di got belakang. Tidak seperti biasanya, Suara acapela kodok bersahut-sahutan bikin suasana hening seperti di sawah seolah-olah para kodok bernyanyi tentang alam, sawah, hujan, becek, nyamuk dan sebangsanya.
Dan naynyian kodok dinikmati dari jarak tertentu, nyanyian itu akan berhenti serempak kalau ada bunyi langkah orang mendekat.
Ketika hujan turun, akan timbul banyak genangan air, bagi kodok itu adalah saat yang tepat untuk rame-rame keluar dari sarangnya untuk kawin dan berkembang biak. Setelah hujan turun banyak kodok yang mengeluarkan suara bersahat-sahutan, hal itu bukan dilakukan tanpa alasan , tujuannya adalah untuk menarik pasangan sesama kodok untuk kawin dan berkembang biak, ketika berkembang biak, telur-telur kodok itu dikeluarkan pada genangan air, untuk kemudian menetas menjadi kecebong dan ujung-ujungnya jadi kodok gede.
yahh..musim hujan adalah musim kodok kawin. Musim ini mestinya adalah rahmat bagi semua. Kucuran air hujan memberi nafas kehidupan bagi semua makhlukNya.
Kalau kebanyakan hujannya malah jadi bencana toh Tary ?
ReplyDeletejadi inget pas jaman kecil dulu. kalo pas lagi banyak laron, sengaja kita matiin semua lampu di rumah. trus sediain baskom berisi air yang di tengahnya dikasih mangkok yang dibalik dan ditaroh lilin di atasnya. semua laron bakal kesitu (laron kan selalu nyari cahaya) dan akhirnya pada jatuh ke air. trus nya gimana? ya digoreng juga.. haha. enak lho laron goreng itu.. kriuk kriuk gitu... :D
ReplyDeletewah wah... peyek laron yak??? ckckckckck.... nice story.... lam nal...
ReplyDeleteHah, laron bisa dimakan ya? *kaget sambil mulut menganga* :-O
ReplyDeleteKodoknya gak ikut dimakan juga tuh? hehe.. 8-O
takdir laron yang malang harus berakhir ditangan manusia....,
ReplyDeletekodok juga diambil..dibuat swike..g ada bedanya ama laron, berujung di mulut manusia wkwkwkwk
ReplyDeleteaq dulu juga suka nyari laron tapi gak dibuat peyek, langsung digoreng aja. enak dimakan buat lauk... lumayan kan buat tambahan protein :)
ReplyDeletehehehe.... terus terang aq juga suka goreng laron2 itu ry... enak loooh... hehehe... muaap.. n kodok?? aq suka akan nyanyiannya saat hujan turun.... damai banget saat mendengarnya... ^^
ReplyDeleteentah .... aku sering jengkel kalau laron pada nongol... jadi kotor sih... namun aku suka kalau dengerin suara2 kodok bila hujan turun... ^^
ReplyDeletekodok sama laron juga sama-sama enak kalo dibuat kripik.hehehehehe begitukan maksudnya mbak tari..
ReplyDeletesalam
kayaknya yang kawin di musim hujan bukan kodok saja dehhhhh :-)
ReplyDeletewah kalau makan laron sih ngak pernah... tapi kalau nyariin untuk mbah sebelah rumah sering, ditadahin pakai baskom berisi air dibawah lampu, nah kalau kodok..kebetulan dirumah tidak ada, biasanya lari kesawah untuk dengar suaranya heeee
ReplyDeleteIh pada ngomongin goreng Laron ma Kodok lagi... gak suka semuanyahhhh!! hhahaha
ReplyDeletejangankan kodok pada kawin dimusim ujan, orang juga kok hahahahahaha
ReplyDeleteada cara untuk menghadapi laron yaitu taruh sebaskom air pas di bawah sinar lampu, pasti laronnya mengerubuti airnya.
ReplyDeletekalo kodok nikmati aja ya nyanyian mereka kan ngak tiap malam mereka berbaik hati nyanyi :D
kunjungan pertama gan,salam kenall. .
ReplyDeletekunjung balik yaakh. .
Saya juga pernah dengar laron dibikin rempeyek.... tapi rasanya kayak apa ya??
ReplyDeletebunda suka hujan , sebagai rahmat dariNYA. :)
ReplyDeleteapalagi tetesan pertama yg jatuh ketanah, hmmmmm....harum.........
biasanya setelah hujan ada pelangi yang indah :D
salam
Terus terang, dua binatang ini menjengkelkan bagi saya di saat hujan. Laron bisa menutupi lampu dan berserakan di mana-mana. Kodok bisa melintas di jalan-jalan, dan kadang masuk rumah saat hujan.
ReplyDeleteBukan hanya musim kodok kawin kalii , musim orang kawin juga dehh hehehhe bisnya Musim hujan seehh jadi dinginnnn brrrr....
ReplyDeleteJadi inget lagu nye Bang Benyamin sang kodok...ouh ternyata kodok nya bunyi terus untuk manggil pasangannya hehehe..unik juga dan menarik nihh
ReplyDeleteya benar jangan banyak banyak hujan nanti ponakan blue justru malah keasyikan lama main hujannya.....hehehe
ReplyDeletesalam hangat dari blue
laron? coba deh digoreng, enak lho :D
ReplyDeleteLia juga pernah lihat peyek laron...wekekekekek...
ReplyDeletebanyak lo yg makan tapi lia juga gak pernah coba... ditempat lia dulu kalo banyak laron lampunya dikasi cabe yg digantung....dan dikasi baskom berisi air (seperti mas arman bilang ).....
kalo kodok.... tiga kata deh... : Gak Bisa Tidur :D
wah peyek laron...enak tuh :mrgreen:
ReplyDeletesangat benar sekali Tary...
ReplyDeletemusim hujan memang bisa membangkitkan munculnya makhluk2 yang sekian lamanya terdiam.. dengan hujan.. terasa ada hal baru yang hidup.. diantaranya kodok yang bernyanyi teooot ceblung teooot cebluuung.. hheheee
Emang ada Mbak yang doyan laron tapi saya sendiri belum pernah makan he..he..
ReplyDeletekalo musim hujan banyak laron di malam hari ya...
ReplyDeletesuara kodok kawin kalao malem
ReplyDeletejd mengingatkan aku sat di rumah solo dulu berada di tenga2 sawah
menjadi musik pengiring tidur tersendiri bg kami
keesokan harinya, ada ribuan laron keluar di tengah embun dan kbut yg menyelimuti rumahku
kami tangkapi satu persatu, lalu km jadikan rempeyek ...
hehehe
kungkong kungkong
beberapa orang emang doyan ama laron goreng.
ReplyDeletesuara kodok yg bersahut2an itu menyenangkan lho :o
Laron ya?
ReplyDeleteSaya ga terlalu suka. Mereka hewan yang menggigit. Waktu saya kecil, saya pernah main2 sama laron, tahu2 jari saya digigit. Beranjak dewasa, ada laron di lantai, langsung saya injak. Beres.
Malam hari di lampu2 banyak laron beterbangan, esok paginya kesal gara2 banyak sisa2 sayap yang ngotor-ngotorin lantai teras rumah.
Malam hari, kalo ga nutup jendela ato pintu, laron bakalan masuk ke dalam rumah. Bayangan yang dihasilkan laron itu sangat mengganggu. Gak enak banget rasanya.