Siang ini dari atas studio berlantai 3 aku melihat Seorang ibu menjemput anaknya keluar dari sekolah yang terkenal bonafit di depan studio. Jam-jam seperti ini terkadang menimbulkan kemacetan, orang tua para siswa yang terbilang borju menjemput anak-anak mereka dengan mobil-mobil mewah, berjubel, berdesakan tak ada yang mau mengalah, seperti tak memberi celah untuk pengendara lain melewati jalan toniwen ini. Seorang ibu muda Melaju seenaknya tanpa melihat seorang bapak tua melintas dengan mobil box, Brakkkk……….. tabrakan tak bisa dihindari, ibu muda itu tumbang. Seketika bapak tua turun dari kendaraan hendak menolong. Namun si ibu ini malah memukul kepala si Bapak tua, hingga Bapak tua ini mengerang kesakitan.
Haruskah memukul kepala???
Entah…siapa yang benar siapa yang salah.
Dan aku selalu tidak membenarkan kekerasan, apalagi memukul kepala. Itu penghinaan!
Kalau saya menyimpulkan ibu muda itu yang salah, karena memukul kepala seorang bapak tua yang seharusnya dihormati dan juga belum diketahui siapa yang salah, ibu tersebut sudah main hakim sendiri.
ReplyDeleteKita pun tidak jauh berbeda, mungkin tidak memukul dengan fisik, tapi sering juga dengan kata-kata dan sikap :(
ReplyDeleteKemungkinan besar itu gerakan refleks sister... karena sedang panik maka tangannya melakukan refleks dengan memukul kepala :D
ReplyDeleteiya ya ry.. mengapa selalu kepala yang jadi sasaran .. ga manusiawi bgt deh
ReplyDeletega tega deh bayangin bapak2 tua dipukul ma yang muda... :(
ReplyDeletePanik maupun tidak panik tidak dibenarkan untuk kontak fisik :) makian pasti ada, ocehan pasti terlontar, sebaiknya duduk di halte dech. selesaikan dengan damai, karena pada dasarnya tidak ada orang yang menginginkan suatu kecelakaan :)
ReplyDeleteah.. sendu banget ngerasainnya... :cry:
ReplyDeleteiya..setiap tahun kepala kan sudah difitrahi...
ReplyDeletemasak ditempeleng begitu aja...
buat bapak itu: semoga sabar..
buat ibuk itu: semoga lebih sabar...
waduh... gawat juga tuh ibu ya...
ReplyDeleteSaya yakin itu salah ibu muda. :D
ReplyDeletesemoga saya tidak menjadi ibu seperti itu kalau udah jadi ibu2.. membaca cerita ini bikin pengen nonjok ibu2 itu aja bawaannya.. paling benci ada orang yang berani sama orang tua :(
ReplyDeletenggak sadar, mbaca komen saya diatas, kayanya saya udah mulai aroga kaya ibu2 muda itu :P sorry
ReplyDeleteibuknya preman? coba lengannya dibukak..jangan2 ada tatoo-nya
ReplyDeletebener banget mbak,
ReplyDeletekenapa ngga cubit pipi gitu :D
but,
anw, saya juga mendukung gerakan anti kekerasan :D
kepala adalah temapt terhormat. Memkul kepala itu sudah jelas-jelas menghina harga diri
ReplyDeleteyang jelas sangat ga suka dengan sikap ibu itu...meskipun memukul dibagian apapun juga ga setuju dan saya pribadi menganggap salah.
ReplyDeletebukankah lebih terhormat dan bijak jika dibahas permasalahannya itu (namun juga dengan kata-kata yang berpendidikan).
salam
Siapa pun yang salah, ndak usah memukul deh. Bukan menyelesaikan masalah, malah menambah masalah baru jadinya.
ReplyDeleteYa ampoen, orang sudah tua aja digetok kepala nya...
ReplyDeleteKalau dilihat dari segi usia, jelas si ibu yang salah (-_-")
disadari atau tidak, ternyata kitapun sering melakukan kekerasan, walaupun bukan berupa kekerasan fisik, namun kata2 atau sikap yg kita tunjukkan mampu ''memukul'' orang lain.
ReplyDeletesalam
Dari penjelasanmu si keliatan banget kalo si Ibu itu yang nyebrang gak lihat2 hahaha... Lagian mau dibantu malah di pukul itu gimana maksudnya...
ReplyDeleteDi ke'i ati ngrogoh rempelo...
beeh parah tuh orang
ReplyDeletesarap!
ga terima deh kalo bapak tua itu ayah gue
pasti gue pukul balik ibu ibu muda itu
bodo amat deh
tanpa babibu,,,
ReplyDeletegw nyalahin ibu muda itu...
emangnya hak dia mukulin orang???
klo gw ada di situ, gue maki2 tuh ibu....
*EMOSI !