Hari Ini Milik Saya

Pagi yang dingin..... matahari masih sembunyi di peraduan, ditemani secangkir teh panas dan lantunan suara oppie andaresta yang mengalun-alun dari bilik kamar saya.

Masih dengan usaha ngumpulin semangat, cari ide dan inspirasi di pagi ini, mau kemana, ngerjain apa dan berusaha ngilangin kegiatan favorit setiap pemuda-pemudi sehat di abad 21 yakni tidur, saya buka dan baca lagi Buku La Tahzan pemberian PAKDHE CHOLIK

Saya terkesima dan jadi bersemangat pagi ini, salah satu nya yang saya baca adalah bagaimana memaknai dan mensyukuri kehidupan kita di pagi ini. yah ..... hari ini, hari yang patut kita syukuri karena kita masih hidup, masih ditiupkan Ruhnya oleh Yang Maha Kuasa.

sedikit kutipan :

jika kamu berada di pagi hari, janganlah menunggu sore tiba. hari inilah yang akan kamu jalani, bukan hari kemarin yang telah berlalu dengan segala kebaikan dan keburukannya, dan juga bukan esok hari yang belum tentu datang. hari yang saat ini mataharinya menyinarimu , dan siangnya menyapamu. Inilah harimu. umur kamu mungkin hanya tinggal hari ini saja, maka anggaplah masa hidupmu hanyalah hari ini.

Dahsyat..... rentetan kalimat ini, membuat saya sadar, seperti orang yang baru bangun dari amnesia *hiperbola dikit. Setidaknya membaca komentar yang di tulis adik saya di postingan sebelumnya, yang cukup menghujam jantung saya, tentang keluhan-keluhan saya yang semakin menakjubkan yang sekiranya nanti akan semakin membuat saya menjadi Manusia yang lupa bersykur. Naudzubillah...... ampuni dosa saya Tuhan.

Saya ingin berubah, saya mulai menyadari, umur saya mungkin tinggal hari ini. Saya ingin meninggalkan keresahan, kegundahan, kesedihan dan semua duka dan juga bayangan masa depan yang tidak pasti yang selalu membuat saya ketakutan.

Hari ini saya ingin memulainya, memulai satu prinsip, bahwa saya akan hanya hidup hari ini. Hanya hari ini saya berkesempatan untuk mengatakan yang baik-baik saja, tidak berucap kotor dan jorok, tidak akan pernah mencela, menghardik dan juga membicarakan aib orang. Hanya hari ini saya berkesempatan melihat kedua orang tua saya tersenyum, maka mulai hari ini saya akan memperbaiki diri saya dan membuang jauh-jauh semua ketamakan dan keegoisan yang mungkin sudah mengakar dalam diri saya.

Saya hanya akan hidup hari ini, maka saya akan berusaha sekuat tenaga untuk melakukan hal-hal yang terbaik untuk kehidupan saya dan mengucapkan selamat tinggal pada masa lalu.