Friday, 12 November 2010

Sabarlah Dek, Jangan Menangis...


sumber foto : (AP Photo/AK Hendratmo)


Dek, senja ini memang merah. Tapi bukan berarti cakrawala biru itu telah sirna. Ingatlah, masih ada esok. Hari esok yang cerah dimana kita bisa bercengkrama lagi, meniti hutan cemara, menjaga edelweis kita sambil menyanyikan tembang lawas tentang kehidupan.

Dek, panas ini akan berakhir. Sesaat lagi hujan akan turun. Membasahi raga kita, menyirami tanah, menghidupkan kembali apa yang pernah kita punya. Sabar lah sayang.... hari indah itu akan tiba lagi, hari indah itu akan kita miliki lagi.

Jangan pernah takut Dek, kegelapan ini akan berganti terang, semua akan berlalu. Jangan pernah menyerah dengan keadaan ini. Alam akan kembali bersahabat. Kita akan menikmati lagi hembusan angin sejuk, Kita akan menaklukkan lagi lereng itu. Berjanjilah kepadaku Dek!

Hapus air matamu. Dan tersenyumlah ...
Kau bukanlah hati yang lemah dalam perjuangan ini. Kau bukanlah hati yang lemah berselimuti kabut pekat yang gundah gulana. Semua kisah telah berlalu dalam kesenjangan malam lalu. Masih ada esok yang indah dalam semaian kelembutan kabut malam.

Dek, meski kini engkau patah berulang dalam kesendirian sunyi dan aku tau kau bimbang dalam kesendirianmu, aku akan selalu ada untukmu. Yakinlah… kita akan selalu bersama-sama memintal benang-benang biru milik kita. Sabarlah dek, kau tidak sendiri. Tuhanmu maha adil dalam hal ini.

*dedicated to children victims of the eruption of Merapi in jogjakarta

36 comments:

  1. Kecuali tinggal di gurun pasir, memang kecil kemungkinan hujan turun menghapus panas.

    ReplyDelete
  2. suka banget post ini...

    semoga kesabaran dan ketabahan selalu melimpah untuk mereka

    ReplyDelete
  3. Pokoknya Tuhan gak mungkin ngasih cobaan melebihi batas kemampuan umatnya deh..

    Soon, there will come a helps that they need, aminnn

    ReplyDelete
  4. sebelumnya gw pernah liat foto tsb di atas... di fb atau di mana gt yaa.. suka bgt gw ama foto itu... walo ada airmata...tp terlihat ketegaran di dalamnya... nyentuh banget tary tulisan lo yg ini...

    turut berdoa..smg smua baek2 sajaa... :)

    ReplyDelete
  5. Selamat siang

    Disaat terkena bencana, disaat kehilangan bencana, biasanya manusia hanya bisa menangis dan bingung...

    ReplyDelete
  6. ikut berduka atas bencana yang menimpa sodara kita yang lainnya...

    ReplyDelete
  7. setuju tary
    semoga kita semua dapat melalui cobaan ini dengan baik dan tetap berserah diri

    ReplyDelete
  8. jadi ingat adek saya di rumah... :sad:

    ReplyDelete
  9. semoga cepat selesai batuknya gunung merapi.......

    ReplyDelete
  10. tiap hari aku liat begituan :-D

    ReplyDelete
  11. Saya turut mengamini...amin... :)

    ReplyDelete
  12. Tulisan yang dibuat khusus utk org2 yg sdg mngalami bencana, saya jadi terharu ngebacanya... :(

    ReplyDelete
  13. Jika sudah begini, kemana orang-orang yang selalu adu lidah? dengan teori pembenarannya? sudahkah mereka turun? atau menekan nomor2 peduli? tetap semangat walau duka itu harus ada

    ReplyDelete
  14. kata kuncinya di kalimat terakhir, "Tuhan Maha Adil"

    ReplyDelete
  15. semoga semuanya cepat berlalu, biar tidak ada lagi jerit tangisan...

    ReplyDelete
  16. hari esok akan ada cahaya yang cerah
    sambutlah hari esok dengan kecerian

    salam kenal di kunjungan pertama

    ReplyDelete
  17. Ikut sedih...., mudah2an mereka diberi kesabaran

    ReplyDelete
  18. suka banget sama tulisan ini, iyaa.. kadang anak kecil itu jadi bagian yang agak terlupakan yah di pengungsian. padahal mungkin mereka belum paham sama apa yang terjadi.

    great mbak tary
    :)

    ReplyDelete
  19. tuh dek, diajak mbak Tary tersenyum...tersenyumlah dek...tersenyumlah juga Tary... :)

    ReplyDelete
  20. iya nih, adek2, tersayang ... senyum ya ...
    yakinlah bencana ini hanya sementara kok ... besok pasti adek udah bisa maen kembali ... :D

    Salam BURUNG HANTU

    ReplyDelete
  21. Sangat terharu...

    Anak-anak dan orang2 tua, merekalah yg paling menderita pada suatu bencana. Mereka sangat lemah dan tak tahu apa yg harus dilakukan.

    ReplyDelete
  22. all: makasih banget udah bersedia baca tulisan ku ini, dari berita2 yang ditayangin di TV, semuanya terasa sangat menyakitkan,. melihat anak2 kecil harus kehilangan keceriaan. yah semoga semua cepat berlalu.

    ReplyDelete
  23. mrinding dan pengen nangis aku baca artikel ini
    om yudi

    ReplyDelete
  24. merinding saya membacanya, bisa merasakan gimana kesedihan dan kerisauan saudara2 korban bencana alam, karena dulu saya pernah mengalami ketakutan ketika gempa melanda aceh dan nias yang karena jaraknya dekat dengan tanah kelahiran saya, otomatis kami juga mengalami guncangan yang sangat kuat

    ReplyDelete
  25. Tulisan mu keren sekali say,,
    anak-anak kecil ini adalah korban dari bencana,
    Aku yakin bencana ini akan segera berakhir
    Selalu ada pelangi setelah hujan,,,
    Dan mereka akan kembali tersenyum

    ReplyDelete
  26. Mbak Tari, makasih atas supportnya tuk korban merapi, kebetulan tempat tinggal saya berdekatan dgn merapi. Ditunggu bantuannya dari teman-teman sekalian.

    ReplyDelete
  27. di setiap hal pasti ada hikmahnya...,

    ReplyDelete
  28. Tetap semangat, karena hari esok pasti lebih baik dari hari ini. Yakin!!

    ReplyDelete
  29. Semoga kita semua termasuk orang yang Pandai dalam mengambil hikmah dari setiap peristiwa. salah satunya berbagai bencana yang kini telah menimpa negeri kita. Dengan ini kita akan tambah sabar dan berlapang dada dengan keputusan yang Allah Subhanahu Wata’ala berikan.

    ReplyDelete
  30. gmn kabarnya?
    ikut bergabung nih .... semoga bencana tidak kian mendera
    posting dan gambarnya keren, enak dibaca dan dilihat

    ReplyDelete
  31. tulisanya bagus2... :)
    salam kenal ya....
    sedih juga melihat kondisi jogja. saat kejadian itu saya juga sedang berada di jogja. semoga kotaku cepat bangkit kembali.
    thx.

    salam,
    http://iisrismawati.blogspot.com/

    ReplyDelete
  32. saya nangis baca ini... :')
    semoga penderitaan mereka cepat berakhir....

    ReplyDelete
  33. [...] nya. Apalagi pas dia nulis tentang anak kecil saat Jogja dilanda bencana, judul tulisan nya adalah Sabarlah dek, Jangan menangis ditulis tanggal 12 november [...]

    ReplyDelete