sumber foto : (AP Photo/AK Hendratmo)
Dek, senja ini memang merah. Tapi bukan berarti cakrawala biru itu telah sirna. Ingatlah, masih ada esok. Hari esok yang cerah dimana kita bisa bercengkrama lagi, meniti hutan cemara, menjaga edelweis kita sambil menyanyikan tembang lawas tentang kehidupan.
Dek, panas ini akan berakhir. Sesaat lagi hujan akan turun. Membasahi raga kita, menyirami tanah, menghidupkan kembali apa yang pernah kita punya. Sabar lah sayang.... hari indah itu akan tiba lagi, hari indah itu akan kita miliki lagi.
Jangan pernah takut Dek, kegelapan ini akan berganti terang, semua akan berlalu. Jangan pernah menyerah dengan keadaan ini. Alam akan kembali bersahabat. Kita akan menikmati lagi hembusan angin sejuk, Kita akan menaklukkan lagi lereng itu. Berjanjilah kepadaku Dek!
Hapus air matamu. Dan tersenyumlah ...
Kau bukanlah hati yang lemah dalam perjuangan ini. Kau bukanlah hati yang lemah berselimuti kabut pekat yang gundah gulana. Semua kisah telah berlalu dalam kesenjangan malam lalu. Masih ada esok yang indah dalam semaian kelembutan kabut malam.
Dek, meski kini engkau patah berulang dalam kesendirian sunyi dan aku tau kau bimbang dalam kesendirianmu, aku akan selalu ada untukmu. Yakinlah… kita akan selalu bersama-sama memintal benang-benang biru milik kita. Sabarlah dek, kau tidak sendiri. Tuhanmu maha adil dalam hal ini.
*dedicated to children victims of the eruption of Merapi in jogjakarta
Kecuali tinggal di gurun pasir, memang kecil kemungkinan hujan turun menghapus panas.
ReplyDeletesuka banget post ini...
ReplyDeletesemoga kesabaran dan ketabahan selalu melimpah untuk mereka
Pokoknya Tuhan gak mungkin ngasih cobaan melebihi batas kemampuan umatnya deh..
ReplyDeleteSoon, there will come a helps that they need, aminnn
sebelumnya gw pernah liat foto tsb di atas... di fb atau di mana gt yaa.. suka bgt gw ama foto itu... walo ada airmata...tp terlihat ketegaran di dalamnya... nyentuh banget tary tulisan lo yg ini...
ReplyDeleteturut berdoa..smg smua baek2 sajaa... :)
Selamat siang
ReplyDeleteDisaat terkena bencana, disaat kehilangan bencana, biasanya manusia hanya bisa menangis dan bingung...
ikut berduka atas bencana yang menimpa sodara kita yang lainnya...
ReplyDeletesetuju tary
ReplyDeletesemoga kita semua dapat melalui cobaan ini dengan baik dan tetap berserah diri
Turut berduka :'(
ReplyDeletejadi ingat adek saya di rumah... :sad:
ReplyDeletesemoga cepat selesai batuknya gunung merapi.......
ReplyDeletetiap hari aku liat begituan :-D
ReplyDeleteSaya turut mengamini...amin... :)
ReplyDeleteTulisan yang dibuat khusus utk org2 yg sdg mngalami bencana, saya jadi terharu ngebacanya... :(
ReplyDeleteJika sudah begini, kemana orang-orang yang selalu adu lidah? dengan teori pembenarannya? sudahkah mereka turun? atau menekan nomor2 peduli? tetap semangat walau duka itu harus ada
ReplyDeletekata kuncinya di kalimat terakhir, "Tuhan Maha Adil"
ReplyDeleteamieenn.... :)
ReplyDeletesemoga semuanya cepat berlalu, biar tidak ada lagi jerit tangisan...
ReplyDeletehari esok akan ada cahaya yang cerah
ReplyDeletesambutlah hari esok dengan kecerian
salam kenal di kunjungan pertama
Ikut sedih...., mudah2an mereka diberi kesabaran
ReplyDeletesuka banget sama tulisan ini, iyaa.. kadang anak kecil itu jadi bagian yang agak terlupakan yah di pengungsian. padahal mungkin mereka belum paham sama apa yang terjadi.
ReplyDeletegreat mbak tary
:)
tuh dek, diajak mbak Tary tersenyum...tersenyumlah dek...tersenyumlah juga Tary... :)
ReplyDeleteiya nih, adek2, tersayang ... senyum ya ...
ReplyDeleteyakinlah bencana ini hanya sementara kok ... besok pasti adek udah bisa maen kembali ... :D
Salam BURUNG HANTU
fotone jian manteb tenan...
ReplyDeleteSangat terharu...
ReplyDeleteAnak-anak dan orang2 tua, merekalah yg paling menderita pada suatu bencana. Mereka sangat lemah dan tak tahu apa yg harus dilakukan.
all: makasih banget udah bersedia baca tulisan ku ini, dari berita2 yang ditayangin di TV, semuanya terasa sangat menyakitkan,. melihat anak2 kecil harus kehilangan keceriaan. yah semoga semua cepat berlalu.
ReplyDeletemrinding dan pengen nangis aku baca artikel ini
ReplyDeleteom yudi
merinding saya membacanya, bisa merasakan gimana kesedihan dan kerisauan saudara2 korban bencana alam, karena dulu saya pernah mengalami ketakutan ketika gempa melanda aceh dan nias yang karena jaraknya dekat dengan tanah kelahiran saya, otomatis kami juga mengalami guncangan yang sangat kuat
ReplyDeleteTulisan mu keren sekali say,,
ReplyDeleteanak-anak kecil ini adalah korban dari bencana,
Aku yakin bencana ini akan segera berakhir
Selalu ada pelangi setelah hujan,,,
Dan mereka akan kembali tersenyum
Mbak Tari, makasih atas supportnya tuk korban merapi, kebetulan tempat tinggal saya berdekatan dgn merapi. Ditunggu bantuannya dari teman-teman sekalian.
ReplyDeletedi setiap hal pasti ada hikmahnya...,
ReplyDeleteTetap semangat, karena hari esok pasti lebih baik dari hari ini. Yakin!!
ReplyDeleteSemoga kita semua termasuk orang yang Pandai dalam mengambil hikmah dari setiap peristiwa. salah satunya berbagai bencana yang kini telah menimpa negeri kita. Dengan ini kita akan tambah sabar dan berlapang dada dengan keputusan yang Allah Subhanahu Wata’ala berikan.
ReplyDeletegmn kabarnya?
ReplyDeleteikut bergabung nih .... semoga bencana tidak kian mendera
posting dan gambarnya keren, enak dibaca dan dilihat
tulisanya bagus2... :)
ReplyDeletesalam kenal ya....
sedih juga melihat kondisi jogja. saat kejadian itu saya juga sedang berada di jogja. semoga kotaku cepat bangkit kembali.
thx.
salam,
http://iisrismawati.blogspot.com/
saya nangis baca ini... :')
ReplyDeletesemoga penderitaan mereka cepat berakhir....
[...] nya. Apalagi pas dia nulis tentang anak kecil saat Jogja dilanda bencana, judul tulisan nya adalah Sabarlah dek, Jangan menangis ditulis tanggal 12 november [...]
ReplyDelete