Tuesday 11 August 2015

Ranu : Cerita Hati Yang Menggantung


Gambar dari Google


Pertemuan kita memang sangat istimewa, setidaknya itulah yang aku rasa. Berawal dari kuliah pagi yang mata kuliah berikut ibu dosen nya sangat gak aku suka. Saat sang dosen mulai khusuk menjabarkan apa itu Statistik Probabilitas tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu yang membuyarkan konsentrasi seisi kelas. Tiga orang laki-laki tampak gusar karena terlambat mengikuti mata kuliah dosen yang terkenal judesnya. Saat itu juga mataku langsung terperangah pada salah satu dari mereka,  lelaki berkemeja kotak-kotak berwarna merah marun yang belakangan baru aku tau namanya Ranu...

Waktu berlalu, kian hari kita semakin dekat. Kita menjadi kawan sepermainan yang tak sungkan berbagi cerita dan membagi rahasia. Ya aku dan kamu memiliki kesamaan yang banyak sekali, sama-sama suka pantai, suka puisi dan suka memancing. Kita pun sering meluangkan waktu bersama entah itu sekedar duduk diteras rumahmu sembari menyeruput teh hangat buatan ibumu atau bahkan berburu komik diskonan di toko buku.

Aku sangat senang mendengar ceritamu, cerita tentang adik perempuan kesayanganmu juga cerita tentang mimpi-mimpimu. Kamu ingin menjadi seorang Arsitek seperti katamu yang sukses membangun sebuah rumah impian untuk anak istrimu sebelum usiamu 30. Lalu kita terus berkhayal sambil tersenyum seperti apa kita dihari tua kita nanti.

Saat kita bersama dengan yang lainnya, kamu tak segan menarikku untuk selalu duduk bersebelahan denganmu, bahkan kau tak segan untuk selalu mengajakku pergi berdua selepas jam kuliah, naik motor vespa kesayanganmu lalu kita menikmati suasana malam sambil mengitari kota. Dalam hatiku aku sangat bahagia menikmati tiap menit kebersamaan denganmu.

Aku tau semua sisi burukmu, begitupun kamu tau semua kuncianku, dan hal-hal yang membuatku selalu memaafkan semua salahmu.

Kamu ingat pertengkaran pertama kita?

drama korea...

Karena drama korea kita sempat seminggu tak bertemu.
Waktu itu serial drama korea Full House sedang tayang di televisi. Gara-gara motor mu mogok ketika mengantarku pulang kerumah akhirnya aku melewatkan satu episode dari drama kesayanganku itu, aku marah dan kamu bilang sangat cemburu aku lebih mementingkan nonton drama dibandingkan dirimu.

Lucu sekali, saat itu kita sangat kekanakan. Gara-gara drama Full House itulah akhirnya aku memanggilmu dengan sebutan  Lee Young Jae dan kamu memanggilku Han Ji Eun, kedua tokoh yang ada di drama tersebut.

Aneh nya aku tak pernah marah dengan guyonanmu, Kau pun akan terbahak-bahak mendengarkan lelucon yang ku lontarkan, karena bagimu aku adalah gadis portable mu yang baik hati yang sulit kau temukan diluaran sana.

Aku senang mendengarkanmu bermain gitar, menyanyikan lagu-lagu yang kita suka. Kamu ingat kan lagu lama yang suka kita nyanyikan?

Feel Like Home - Chantal Kreviazuk

yeah... kamu sangat suka lagu itu.

Kamu sangat pandai memainkan senar-senar gitar dengan jari jemarimu dan kamu akan menutup kedua telingamu ketika aku mulai bernyanyi, katamu suaraku tak lebih baik dari suara mesin potocopy. Taukah kamu, petikan gitarmu membuatku menyadari bahwa ternyata kamu sedikit demi sedikit mulai mengisi gurat-gurat di hatiku.

Argh... taukah kamu bahwa hatiku kini bukan lagi menjadi milikku seutuhnya.

Ada kamu disana....

Melekat erat hingga aku bingung menamainya ini cinta atau apa?

Hingga kemudian pertanyaan-pertanyaan ingin tahu mulai banyak terlontar dari temanmu, temanku, kakakmu, sepupuku, adikmu bahkan ibuku....

Hubungan kalian apa?

Teman ?

Pacar ?

Atau

Teman tapi mesra?

Kedekatan kita memang sepertinya sudah banyak menimbulkan spekulasi, aku hanya bisa diam dan menunggu jawaban apa yang akan kau berikan. Tapi yang aku lihat sedikit sekali usahamu untuk membuat semuanya menjadi jelas. Apalah aku... sampai kapan aku mampu menunggu kepastian dari status hubungan kita.

Hingga musim berganti. September ditahun berikutnya, kita masih tak jelas.

Bye....

***

Pernah ngalamin hubungan seperti ini? Semacam tidak memiliki namun takut kehilangan, semacam tak punya status tapi merasakan kecemburuan. Digantungin tentu gak enak ya. Satu sisi doi memperlakukan kita sangat spesial tapi kita gak punya hubungan dengan status yang jelas. Kalo udah begini pasti hubungan ini berjalan tanpa arah yang jelas, ibarat kata lirik sebuah lagu

" mau di bawa kemana hubungan kitaaa..... bila kau terus menunda-nunda tanpa harus katakan cinta..."

Saran gue:

berhenti!! 

Sampai kapan mau jadi "sebastian" sebatas teman tanpa kepastian. jangan sampai terlalu banyak korban perasaan untuk hubungan yang tak ada dermaga untuk berlabuh.

Mengetuk hati seseorang tanpa berniat untuk masuk ke dalamnya adalah perbuatan tidak terpuji.

"Dalam hal apapun pengorbanan hanya akan sepadan jika tidak kelewatan batas. Karena sesuatu yang berlebihan pasti tidak baik. Katakan pada mereka yang suka memberi harapan, kalau tak bisa bersama jangan dibikin nyaman dan terbiasa. Karena jelas-jelas temenan rasa pacaran itu tidak sehat". 


10 comments:

  1. Aiiih.. Quotesnya dong kece-kece...

    Sebastiannya Oke..baru dengar tentang sebastian itu :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Heheh... aku juga tadinya cuma taunya sebastian eks coboy junior aja

      Delete
  2. banyak quetonya nih
    bisa dong quetonya :D

    ReplyDelete
  3. Hahaha, jadi ingat aku pernah berantem karena John Frusciante. Tapi akhirnya kami jadian :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Duh.... yg pasti statusnya jelas kan ya pacaran

      Delete
  4. Mak...ini kisah nyata? :D
    Tapi...TTM-an itu asyik loh.. Tidak terikat tapi punya sesuatu yg spesial.. *eh* #curcol

    ReplyDelete
    Replies
    1. Gue tetep baper mak....
      Gak bisa gue kan mudah jatuh cinta hahayy

      Delete
    2. Kebalikan gue mak... :D Sangat mudah jatuh cinta :p

      Delete
  5. hubungan tanpa status itu engga enak -___-

    ReplyDelete