Thursday 10 December 2009

menjaga hati itu sulit yah???

Apa yang kamu lakukan jika tiba-tiba kamu bertemu lagi dengan seseorang yang dulunya pernah menjadi bagian dari hidupmu? Dengan kondisi hatimu yang baru saja pulih dari sakit yang di sebabkan oleh orang itu. Parahnya lagi orang itu berlaku layaknya tak memiliki kesalahan telah menciptakan segala perih yang kamu rasakan.

Pastinya, seperti ada yang menusuk dasar hatimu, luka yang kemarin hampir kering kini perih lagi. Dahsatnya…segala daya yang ada di tubuhmu, otak, syaraf pikiran dan segala kekuatanmu melemah seperti tak berfungsi.

sering kita terluka oleh sebuah perlakuan orang yang membuat kita jatuh. Dan kita membiarkan sakit hati ini terus bersemayam, di mana kita tidak merasa nyaman setiap kali kita bertemu dengan orang tersebut. Ketika kita melihat orang itu tertawa dan gembira, kita malah merasa sakit dan berharap semoga dia segera mendapatkan hal yang buruk. Dan ketika hal itu benar-benar terjadi, kita malah mensyukurinya. Ya, akuilah dengan jujur, kita pernah merasakan dan ini sangat manusiawi. Memang waktu akan menyembuhkan, yang kitapun tak tau entah sampai kapan.

Hari ini di acara peluncuran buku “zulkarnain karim the real leader’ aku bertemu lagi dengan orang itu, lalu apa yang aku lakukan aku hanya mendiami orang itu sambil mencoba menutup mata dan telingaku. Meskipun orang itu berkali-kali berteriak memanggilku tapi aku masih saja tetap diam. Benarkah yang aku lakukan??? Entahlah…akupun tak tau dan kenapa aku harus menyesali sikapku itu???

Dengan segala kekuatan aku mencoba membela diriku sendiri, alasannya hanya satu

hati....

Yahh…hati, tak ada yang bisa memahami hati selain sang Maha penciptanya. Tak ada yang tau apa yang telah terjadi pada hatiku setelah melihat orang itu.
Lalu, Salahkah aku jika ingin menilik hati ku sendiri, mengenalinya dan mengobati sakitnya dengan cara seperti itu?

aku tidak mencari pembenaran atas apa yang aku lakukan, yang aku lakukan hanyalah sebagian cara untuk membersihkan hati, selain berserah diri kepada Allah sang pencipta hati, karena dengan kembali kepada Nya lah hati ini bisa terobati, dengan hati yang sudah terobati semoga saja aku menjumpai untaian hati yang penuh cahaya kebahagiaan, ketenangan dan kelapangan.

hati Di sekeping daging merah inilah kita menyimpan rahasia ruang dan waktu sepenggal hidup kita, disana ada rahasia tentang kebahagiaan, kesedihan dan juga harapan.

yahhh menjaga dan mengobati hati itu tidak mudah...ternyata.

71 comments:

  1. met siang....
    betul, betul, betul menjaga hati sendiri itu sulit. menjaga hati orang lain apalagi. paragraf pertama keduanya ehm...ngena banget ke aq. so deep :)

    ReplyDelete
  2. met siang juga, heheh
    thanks udah mampir ke blog ku.
    ya itulah hati...terkadang kita juga tak mengerti apa yang sudah terjadi pada lautan hati kita.

    ReplyDelete
  3. Waduh iya menjaga hati itu memang sulit.
    Apalagi kalo ga ada yg ngademin atau mindahin konsentrasi.

    ReplyDelete
  4. heheh bener banget tri, makanya banyak orang yang akhirnya kolaps...karena nggak bisa menjaga hati.
    yahh semoga aja kita selalu berada di antara orang2 yang selalu bisa menjaga hati ya.

    ReplyDelete
  5. sebenarnya tidak sulit hanya saja kita jarang sekali memperhatikannya

    ReplyDelete
  6. sangat sulit sekali, soalnya ampe sekarang saya juga masih sakit hatinya

    ReplyDelete
  7. ehmmm..semangat yah mas
    meskipun sakit harus tetep mencoba mengobatinya.

    ReplyDelete
  8. ada sebuah ungkapan HATI BOLEH PANAS TETAPI KEPALA TETAP DINGIN
    sebesar apapun rasa sakit yang kita rasakan mungkin sebaiknya kita bersikap wajar dan berlaku apa adanya. Karena sakit yang kita asakan sesunggunya adalah sebuah pelajaran atau sebagai suatu tanda bahwa orang yang pernah menyakiti kita bukanlah orang yang terbaik (tepat) untuk menjalin hubungan lebih serius lagi.

    Kita seharusnyaa lebih bersyukur kepada Tuhan, karena Tuhan telah membukakan mata kita untuk lebih tahu tentang siapa dirinya yang sebenarnya.

    Salam.

    ReplyDelete
  9. Hehe menjaga hati memang payah dan sangat payah. Eh ini bukan pertama tapi ke sekian hehe

    ReplyDelete
  10. wahhh makasih banget mas Agus, memang harusnya seperti itu. tapi mungkin membutuhkan proses juga untuk bisa seperti itu...

    ReplyDelete
  11. lagi jaga hati dari siapa tar? :)

    ReplyDelete
  12. heheheh...memang payah, tapi harus dibunuh kepayahan itu. gimana caranya? pasti punya cara masing2 kang udin. yang penting kan berpikir positif.

    ReplyDelete
  13. imho, yang bikin susah itu kalo rumput tetangga itu lebih menarik ketimbang yang kita miliki.

    ReplyDelete
  14. heheh...itu salah satu penyebab mungkin yah?

    ReplyDelete
  15. jagalah hati yah? memang susah, beruntunglah orang yg hatinya sehat..

    ReplyDelete
  16. yup, dan itu berhasil bikin kemarin temenku putus dg calon suami dia.. wkwkwk.. karena calon suami dia orangnya kaku dan terlalu arogan ternyata, dan dia menemukan sosok laki lain yang lebih humoris tapi sayang dia gak mau mengakui kalo dia juga menyukai laki itu. hahaha

    ReplyDelete
  17. satu yang belum di coba.. ikhlas.. klo dah dapet ini,, pasti sesakit apa pun akan hilang walau tak bisa dilupakan..

    ReplyDelete
  18. wahh.. ini klo di kasi OST..kayaknya "jangan datang malam ini"-nya Padi.. cocok ni..

    ReplyDelete
  19. yah emang sulitt, mba tary... tapi semangat dan sabar aja yaa...

    salam kenal. :)

    ReplyDelete
  20. jagalah hati lentera hidup ini
    *loh kok nyanyi*
    .
    saya jg pernah ngalamin yg sama
    tapi saya selalu berusaha untuk melupakan kesalahan mereka ..
    hehe

    slm kenat tary ^_^

    ReplyDelete
  21. sering2 nyanyiin lagunya aa gym aja yang jagalah hati.. :)
    di bikin jazz kayaknya sip tuh lagu.. :).. pasti tambah adeemm

    ReplyDelete
  22. sayang sekarang satpam ngga dibekalai ilmu buat menjga hati, coba klo mereka dibekali bakal gue sewa dah buat jaga hati gue, hihihihihihi....
    ---------------------------------------------------
    sebenrnya jawbnya simpel aja meskipun terlihat jawabn yang klise...
    jawabnya adalah pelajari ilmu Agama, selaraskan imtak kita...
    bukan begitu? bukan... hihihihihihih

    ReplyDelete
  23. hehe.. emang susah.

    kalo aku sih, mending lakukan apa yg menurutmu nyaman. kalo pengen menghindar dan nyuekin, lakuin aja. gak perlu mikirin dia, belum tentu juga dia mikirin kamu kan?

    udah lah. kalo emang gak bisa menghindar, ya cuek aja. kalo manggil-manggil dan ajak ngobrol, kalo kamu males, ya bilang aja kamu gak mau ngomong. beres kan? daripada nurutin sakit hati mulu? :p

    ReplyDelete
  24. Perlu juga membiasakan berkawan dengan hati, sehingga bila terjadi hal2 insidental, nggak perlu repot lagi njagainnya...Hati udah tau mesti ngapain...
    Lalu gimana caranya berkawan dengan hati?
    Mari kita belajar bersama-sama... :mrgreen:

    ReplyDelete
  25. Salam kenal mbak. . .Menjaga hati, memang sulit. Entah mengapa saat dalam posisi itu aku selalu percaya dengan hati. Salah atau benar nantinya, itu yang membuat aku selalu belajar dan bertumbuh.

    ReplyDelete
  26. Bukankah penjaga hati kita yang paling baik adalah diri kita sendiri ?,
    TARY, saya sependapat dengan mas Agus Kusuma, walaupun saya juga mengerti bagaimana sakitnya perasaan yang Tari rasakan. Tetapi cobalah bertanya lagi kehatimu sendiri, jika luka itu masih terasa sakit bukankah dibaliknya masih menyimpan rasa yang lain ?
    Coba lihat lagi dan pertanyakan diri sendiri mengapa dia melukaiku ? apa salahku ?
    terlepas dari apa masalahnya, jika jalan terbaik demi menjaga hati adalah dengan menutup mata dan teling lakukanlah. You can do the best for your self.

    ReplyDelete
  27. hati memang segumpal daging yang banyak menyimpan rasa, kadang campur logika, kadang membenamkan logika. itulah hati

    ReplyDelete
  28. mengobati hati adalah hal yang tidak mudah, tetapi bukankah mencoba memaafkan itu lebih baik?

    ReplyDelete
  29. Apa yg di lakukan Tary udah sangat tepat dan aku juga pengin seperti itu,,,,

    ReplyDelete
  30. memang menjaga itu adlah hal yg paling sulit,, mungkin pbatnya hanya satu: SABAR

    ReplyDelete
  31. Saya pun pernah mengalami hal serupa. Sampai suatu ketika, saya mendapatkan kalimat yg baik dari seorang penulis buku, "Jangan biarkan kebahagiaan atau kesedihan kita dikendalikan oleh orang lain...."

    ReplyDelete
  32. menjaga hati, duh.. menutupi dari bekas sayatan yang dulu kau buat. ketika kau datang lagi, sayatan itu meregang lagi, sempat bisa ku jahit lagi tapi membekas seperti stempel di prangko.
    tidak bisa dipake lagi untuk kirim surat. hatiku tidak seperti dulu lagi. isilah hati dg bunga
    di obati dengan menciptakan kebahagiaan yang penuh dengan orang lain :-)
    lambat laun rasa sakit itu akan terpinggirkan.

    ReplyDelete
  33. Mampir lagi nih cuma sekedar Blogwalking. Selamat pagi. Dan salam dingin2 hangat panaas!

    ReplyDelete
  34. menurut saya sih
    lakukan apa yg kamu pikir benar
    kalo masih bingung
    lakukan apa yang membuat kamu nyaman
    :)

    ReplyDelete
  35. salam
    begitulah kita di ajarkan tentang hidup.

    ReplyDelete
  36. heheh...iya mas dan, beruntunglah orang yang punya hati yg sehat..

    ReplyDelete
  37. iya bener banget, ikhlas itu adalah kunci utama
    tapi belajar mencoba untuk ikhlas itu juga butuh proses.

    ReplyDelete
  38. salam kenal juga dhilla, thanks udah mampir yah

    ReplyDelete
  39. wahhh....memaafkan itu mungkin yah, butuh proses untuk bisa melupakan..

    ReplyDelete
  40. heheh...manteb juga kali yah, di bikin jazzy...

    ReplyDelete
  41. satpam cuma dibelakalin ilmu beladiri nggak bela hati yos, hehehe bisa ajah..
    setuju banget Yos dengan ilmu agama insyaAllah kita akan mudah menjalaninya.

    ReplyDelete
  42. jiahhhh.....boro-boro nyuekin, ngeliat nya aja, udah gimana gitu heheh
    bingung ahhh zam..

    ReplyDelete
  43. heheh boleh juga, mari belajar bersama, belajar ma siapa ya sist???
    kalo ngomongin tentang hati dan segala permasalahannya, gak bakalan habis2 utk dibahas.

    ReplyDelete
  44. makasih sarannya yah, aku juga selalu begitu...terlepas bener ato nggaknya, yang jelas apa yg dilakukan itu hanya untuk menjaga hati aja biar nggak merasa sakit lagi.

    ReplyDelete
  45. makasih sarannya mas, awalnya memang sudah bisa, tapi yang namanya baru ketemu setelah sekian lama nggak ketemu, pastinya kenangan lama itu muncul lagi mas,hehehe jadi bingung yah....urusan hati dan cinta ini memang bikin kolaps mas.

    ReplyDelete
  46. heheh iya mas, sulit menebak hati. mulut bicara lain, tapi hati nggak bisa boong.

    ReplyDelete
  47. iya mas muam memaafkan itu yang sulit, heheh butuh proses juga untuk belajar memaafkan...

    ReplyDelete
  48. ya gak usah ngeliatin kan ya. anggap aja gak ada. :p

    ReplyDelete
  49. heheh iya emang kayak gitu, anggep patung, heheh

    ReplyDelete
  50. heheh kamu pasti bisa ri, walaupun emang sakit nyatanya.

    ReplyDelete
  51. “Jangan biarkan kebahagiaan atau kesedihan kita dikendalikan oleh orang lain….”
    wahhh mas Dira, kata-katanya ngena banget,,, bisa jadi bahan renungan nih.

    ReplyDelete
  52. iya mas, tapi terkadang meskipun hati telah diisi dengan bunga dan sudah tercipta kebahagiaan yang penuh bersama orang lain, tapi rasa sakit itu pasti akan hadir lagi setiap melihat orang itu meskipun sakitnya tak seperih ketika pertama kali dilukai, mungkin memang harus bisa memaafkan baru benar2 bisa menghilangkan sakit itu ya?

    ReplyDelete
  53. heheh thanks kang, salam dingin nih, AC studio dingin banget, hampir beku nih... heheh

    ReplyDelete
  54. sipp mas, kayaknya udah bener yg aku lakuin, melakukan yg menurut aku bener kan? meskipun menurut orang lain salah
    halah...bingung jadinya.

    ReplyDelete
  55. yahhh hidup juga proses pembelajaran mas.

    ReplyDelete
  56. bener banget...
    faktanya lagi,menghargai diri sendiri sagatlah mudah,tapi untuk menghargai orang lain terkadang kita lalai.


    salam hangat

    ReplyDelete
  57. wiiss keserimpet deh si phii
    kenal jadi kenat^^
    saking asiiknya baca post ini iaaa
    sama
    :) :) :) :) :) :) :) :) :) :) :) :)
    :) :) :) :) :) :) :) :) :) :) :) :)
    :) :) :) :) :) :) :) :) :) :) :) :)
    :) :) :) :) :) :) :) :) :) :) :) :)
    :) :) :) :) :) :) :) :) :) :) :) :)
    :) :) :) :) :) :) :) :) :) :) :) :)
    :) :) :) :) :) :) :) :) :) :) :) :)
    :) :) :) :) :) :) :) :) :) :) :) :)
    :) :) :) :) :) :) :) :) :) :) :) :)
    :) :) :) :) :) :) :) :) :) :) :) :)
    __efek pagi nan ceria..apa kabarnya tar?__

    ReplyDelete
  58. menjaga hatii..buat kekasiih dan orang yang disayangii...
    juga buat memaafkan kesalahan iaa tar...
    trims buat support utsnya bri tar...ahahay tinggal tunggu hasilnya^^

    ReplyDelete
  59. wuehehehe...tary bru tau kalo jaga hati tuh susyaaahh...masih mending suruh jagain anjing galak tidur...kalo dia bangun, kitanya bisa lari.... lha ini..njagain hati?? padahal hati tuh suka banget kluyuran...ngembara kemana2....shopping sana sini ... pingin ini pingin itu...hehehe...

    ReplyDelete
  60. heheheh kabar baek bri....jadi semangat nih...banyak smile dari bri.

    ReplyDelete
  61. sama-sama bri, sukses ya UTS nya.

    ReplyDelete
  62. hihihi...tapi kalo bisa milih nggak dua-duanya flo, aku takut banget ma anjing...sumpah dech...
    ya itulah hati...banyak maunya yah...sampai sang pemilik hati kadang nggak bisa mikir lagi, demi menuruti kata hati.

    ReplyDelete
  63. oiaa tar..trims buat support dan semangatnya kemarin pas bri uts^^

    ReplyDelete
  64. Betul sekali menjaga hati itu kadang sulit tapi tergantung juga pada permasalahan yg dihadapi hehe.sooo belajar berbesar hati adalah langkah yang sangat bijak untuk mengatasinya...

    ReplyDelete
  65. rullyeist - menembus tanpa batas14 December 2009 at 18:56

    jadi inget tulisan aku yang ini http://rullyeist.wordpress.com/2009/08/06/hati-dan-logika-part-2/ ama http://rullyeist.wordpress.com/2009/05/21/hello-world/

    ReplyDelete