
Lihatlah keluar jendela, disana ada aku yang menatapmu dari kedalaman jendela tanpa ragu, aku yang selalu menunggu kapan patah itu akan berlalu. Seiring mentari pagi yang menerobos melewati celah-celah jendelamu kutitipkan satu keyakinan bahwa akulah mencintaimu.
Bukalah telingamu jikalau tak mau melihat aku, dengarkan barang sedikit saja nyanyian hatiku, jika kau mendengar detak jantungku, kau akan yakin begitu besar cintaku.
Atau kalau memang keyakinan itu tidak ada, tutuplah jendelamu, jangan biarkan matahari menerobos masuk. Aku tak akan lagi menunggu mu membuka jendela. Meskipun aku berpayung, aku bukanlah satu-satunya yang kebasahan.
Meskipun aku mencintai, aku bukanlah satu-satunya yang terhempas.
Dan biarlah aku tetap hidup dalam ragu, sesakit apapun jangan pernah cinta ini menjadi nyata. Biarlah dalam kesakitan karena telah berani mencintai. Tutup semua jendelamu, jangan pernah biarkan aku menunggu.
*Aku telah jatuh cinta, dan aku tau itu sakit.
Jendela itu tidak mengubah apa yang ada di luar di antara insan dan dunia agar tampak lebih baik. Namun kita dapat membukakan pintu dan melangkah ke luar untuk membenahi apa-apa yang patut dibenahi.
ReplyDeletemasih tentang cinta :oops:
ReplyDeletejangan lupa jendelanya dibersihin ya Mbak :mrgreen:
*komen ga nyambung
Lho, jatuh cinta itu harusnya menyenangkan lho....
ReplyDeleteLove is pain, love is pain. Dinikmati saja :D
ReplyDeleteciee... yg lagi jatuh cinta...
ReplyDeletejatuh cinta kan membahagiakan, kok sakit?
setujuuuu..
ReplyDeleteJatuh cinta itu sakitttt..
:P
Masokhis juga nih jangan-jangan hehe.. semakin sakit semakin cinta :lol:
ReplyDeleteaku telah jatuh cinta, dan aku tau itu sakit...
ReplyDeletewhuhuhuhuuuhhu...
aku sediihhhhhh.... :(
jendela itu.....jika kau tengok ke dalam
ReplyDeletetanpa pernah ada isi di dalamnya