Sesuai namanya, meteor-meteor Orionid akan muncul dari pusat radiannya dekat rasi bintang orion atau sering disebut rasi bintang Waluku. Jadi arahkan pandangan ke arah rasi bintang ini yang dini hari esok berada di arah tenggara. Rasi bintang ini sangat mudah dikenali dengan bentuk seperti alat pembajak sawah atau seorang pemburu dengan panah menghadap ke atas.
Waktu pengamatan terbaik antara pukul 02.00 hingga 05.00. Meski namanya hujan meteor, jangan berharap melihat kilatan-kilatan meteor setiap saat. Dari sekian banyak pecahan meteor yang melintas dekat Bumi, mungkin hanya puluhan yang terlihat setiap jamnya. Jadi, siap-siap saja melihat langit berlama-lama, tetap santai namun seksama.
Hujan meteor Orionid ini berasal dari pecahan-pecahan komet 1P/Halley yang tersebar di orbit selama perjalanannya mendekati Matahari. Setiap Oktober, Bumi melintasi orbit tersebut sehingga sejumlah partikelnya masuk ke atsmofer dan terbakar menjadi meteor.
Walaupun puncak hujan meteor Orionid antara 20-21 Oktober, meteor kemungkinan sudah muncul beberapa hari sebelum dan masih muncul beberapa hari sesudahnya.
jkt, kompas.com
Wah bener2 info yang baru tahu saya...hehee.
ReplyDeleteThx banget infonya. malam ini mau begadang.
eh malam ini kan ya?
salam kenal. berkunjunglah ke rumah kalo ada waktu.
oke sama2,aku juga begadang nih mo liat hujan meteor.tp kok lama yah.btw lam kenal juga,thanks udah berkunjung.
ReplyDeletekalo langitnya ga cerah, ga bisa liat ya ? huhuhu
ReplyDeletemudah2an ada videonya... :D
yahh...telat aku. wish i knew it sooner. another time I hope. Makasih infonya tary. Salam kenal.
ReplyDeleteiya nih semalem mendung di tempat ku, jadi gak bisa liat padahal udah begadang...btw salam kenal ya, thanks udah berkunjung.
ReplyDeletesalam kenal juga, thanks yah udah berkunjung
ReplyDeleteyah..kelewat deh infonya... mampir, salam kenal...
ReplyDeleteheheh....salam kenal juga, thanks udah berkunjung
ReplyDeleteaku pernah nonton sabuk Orion di Planetarium Jakarta.
ReplyDeletedulu pas di Jogja, pernah nekad ama anak-anak ke Parangtritis. naek motor terus nginep di pantai. menggelar jas hujan sebagai alas terus telentang memandang langit. hamparan bintang memenuhi angkasa dan sesekali terlihat meteor melintas. frekuensinya, hampir setiap menit pasti ada meteor melintas.
2 hari setelah kami menginap di Parangtritis, gempa Jogja melanda..
wah, untung gak apa2 yah, mirirs juga pas gempa jogja, ikutan traumja juga, karena adek aku pas lagi studi disana....jangan keulang lagi dech...semoga.
ReplyDelete