Wednesday 9 June 2010

Motivator

Mendengar curhatan seorang teman tadi malam, membuat hati gue agak tergelitik untuk segera menuliskan ini menjadi sebuah postingan. Jujur aja, gue bingung dan sempet mikir lama. Temen gue, seseorang yang bisa gue bilang cewek yang perfect, pinter, cantik, dari keluarga baik-baik, berkecukupan dan tentunya punya pekerjaan yang prospeknya bagus seumur hidup.

Namun kisah percintaan temen gue ini selalu kelabu dan selalu berakhir tragis. Seperti kisah cintanya yang sedang ia jalani sekarang dan harus berakhir lagi dengan sebuah pengkhianatan.

Di tambah lagi, didikan dalam keluarga yang terlalu otoriter membuat ia benar-benar tertekan dan stress. Sepertinya temen gue ini lagi dalam masalah besar. Bahkan dia sendiripun nggak bisa berbuat banyak untuk menyelesaikan masalahnya sendiri, sampai tercetus keinginan untuk bunuh diri. Serem banget kan??? Sebagai sahabat yang baik tentuanya gue ikut prihatin dengan apa yang dirasakan temen gue. Tersiksa pastinya menjalani kenyataan yang seperti ini, ketika dalam masalah ia sendiri dan tidak ada pihak keluarga yang ikut merasakan kesedihannya.

Ahhh…. Tiba saatnya gue jadi sang motivator. Kalau biasanya gue selalu mengeluh dan perlu seorang motivator dalam hidup gue. Kalaupun kondisi gue benar-benar ngedrop, motivator terhandal dalam hidup gue adalah nyokap. Meskipun terkadang nyokap menasehati sambil ngomel-ngomel, tapi tetap saja masukan dari nyokap dan semua omelan dari nyokap bagaikan asupun spirit yang tiba-tiba ngegas gue untuk terus bangkit dan melakukan hal yang lebih baik lagi.

Memang terasa sangat sakit, setelah orang yang benar-benar kita cintai pergi dari hidup kita, seolah-olah nafas hidup terputus-putus, dan dunia pun ikut menzolimi kita. Sumpah…. Asli banget rasanya semangat untuk memulai hari tidak ada sama sekali. Hidup benar-benar kacau, nasehat orang-orang sekeliling hanya menjadi ajang pembersihan kotoran telinga dengan nasehat dan perkataan yang itu-itu saja menyalahkan kita karena terlalu cinta mati sama seseorang.

Dari semua hal yang telah gue alamin, pahit manis dan jatuh bangun dalam dunia percintaan, gue akui, gue termasuk dalam golongan orang-orang dengan kasus over desperate, dan gue selalu butuh seorang motivator untuk menguatkan gue.

Mengutip di salah satu buku di Gramedia yang gue sempet colong (baca: nyolong baca maksudnya) ada kalimat yang berbunyi seperti ini:
manusia selalu berlomba-lomba memenuhi id, ego dan superego. Saat berada di titik nol, tanpa motivasi hidup yang bermoral, manusia berada pada tahap pemenuhan id , munculnya kebutuhan biologis hawa nafsu. Berada pada tahap “over desperate”, manusia menjadi selalu menuntut pemenuhan hawa nafsu dengan segala cara untuk mengobati sakit hatinya. .

Tahap munculnya keinginan dan kebutuhan untuk pemenuhan nafsu ini disebut ego. Saat itu yang ada dalam pikiran manusia hanyalah bagaimana agar nafsu ini terpenuhi, entah bagaimanapun caranya. Untuk sampai pada tahap tertinggi yakni superego , manusia harus mampu berpikir jernih mengenai baik dan buruknya, alasan-alasan yang masuk akal dan ‘masuk hati’ sangat diperlukan.Orang dengan pemikiran jernih dan masuk akal serta kata-kata yang penuh dengan kalimat motivasi menjadi barang yang diburu.

Mario Teguh, The Golden Ways juga mengulas, bagaimana mengubah orang ‘over desperate’ menjadi orang yang kuat hanya dengan kata-kata super serta penuh semangat. Intonasi dan pemilihan kata yang meyakinkan menjadikan motivasi Mario Teguh benar-benar mampir di otak kaum desperado.

Orang dengan kasus ‘over desperate’ seperti gue (dulu) membutuhkan pengobatan paliatif yang memuat pengobatan holistik batin, raga, dan sosial. Dan Mario Teguh punya kriteria itu. Jika menyimak dengan baik, kota akan mendapatkan suatu pembicaraan yang berkisar mengenai bagaimana bangkit menghadapai hidup dan apa yang dibutuhkan untuk menjadi orang yang kuat menghadapi masalah. Bukan pembicaraan yang menjurus menyalahkan kita. Karena pada dasarnya, semua orang yang ‘over desperate’membutuhkan penguatan, bukan teman dekat yang justru menyalahkan semua tindakannya.

Sebelum menjadi motivator untuk orang lain, ada baiknya MENJADI MOTIVATOR untuk diri sendiri, dengan begitu, orang-orang yang butuh bantuan kita pun akan ikut termotivasi untuk bangkit.

31 comments:

  1. sip... itulah tary... semoga bis amenyimangkan kehidupannya... selain jadi pengeluh suatu saat bisa pula jadi motivator... b*.^

    ReplyDelete
  2. betul ry... mulai dari diri sendiri dulu sebelum merambah keluar... nice motivator neh

    ReplyDelete
  3. agreeee, mbak....
    karna kadang kadang berada dalam posisi merasakan pasti berbeda dengan dalam posisi melihat...
    hadohhhh, sok tau yahh...hahahaha... ;)

    ReplyDelete
  4. Boleh mengeluh disini ga? :?:

    ReplyDelete
  5. berbahagialah orang yang ketika sedih, lalu menoleh, ada orang yang siap mendengar keluhannya

    ReplyDelete
  6. Gyaah..hehehe..senyum2 gue bacanya. Judul blog nya 'ruang untuk mengeluh', kali ini postingan nya berisi 'kampanye untuk mjd motivator'. Kontras sangaaat. :p

    Kadang2 kalo saya perhatikan teman2 saya yg curhat ke saya, beberapa dari mereka cuman butuh untuk di dengar, ga butuh 'kotbah' panjang lebar. Apalagi statemen yg membuat diri makin merasa terpuruk.

    Gue pikir, ini lah alasan nya kenapa Tuhan melengkapi manusia dgn dua telinga dan hanya satu mulut. Agar kita lebih banyak mendengar..

    Selamat motivator mba..

    ReplyDelete
  7. Kadang jadi motivator dadakan untuk orang lain menyenangkan juga. Apalagi kalo si pasien jadi berhasil berkat motivasi kita. :)

    ReplyDelete
  8. Tapi kenapa terkada kita tidak bisa untuk memotivasi diri kita yach mbak, padahal kita bisa memotivasi orang lain???
    hehehehehe...... contohnya yach kayak aku ini. :D
    Salam kenal mbak. :)

    ReplyDelete
  9. Wah saya lagi patah hati nih,tapi untungnya nggak patah semangat untuk ngeblog
    salam kenal dan salam sukses

    ReplyDelete
  10. Saya punyak anekdot:
    Di sebuah gedung bertingkat terkenal ada orang mau loncat dari lantai 23, karena ketahuan, lalu didatangkanlah seorang Motivator

    M :"Jangan loncat pak, siapa yang akan menghidupi anak istrimu jika kamu bunuh diri?"
    CPBD :"Saya ndak punya anak istri"
    M :"kalo begitu, ingatlah keluargamu, ibu bapak mu!"
    CPBD :"Saya ndak punya keluarga"
    M :"Baiklah, ingatlah hewan piaraan atau teman2mu!"
    CPBD :"Saya ndak punya teman ato hewan piaraan"
    M :"KALAU BEGITU..LONCATLAH!!!!! LONCATLAH B*NGS*T!!!!

    PBD : Calon Pelaku Bunuh Diri
    M : Motivator

    ReplyDelete
  11. selamat pagi.

    nice share gan.

    wajar lah kalo kondisi manusia bisa naik turun kayak jet coaster.

    kalo saya lagi overdesperate, biasanya bikin karya yang agak DARK.

    terima kasih dan mohon maaf :o

    ReplyDelete
  12. Wah.XO
    jgn mpe suicide gt. ,
    kt sbg tman kudu ambl tindakan, jgn smpai shbt kt melakukan hal bodoh. .

    ReplyDelete
  13. salutee...........
    salam kangen

    ReplyDelete
  14. wow.... jadi motivator neh..... hehehe

    ReplyDelete
  15. xixixixi...muantaps...dapet ide dr temen yg curhat..

    Kunjungi blog saya

    ReplyDelete
  16. Kisah, gagalnya sang motivator :lol:

    ReplyDelete
  17. Kita dengan orang lain berada dalam kondisi hidup yang 100% (pasti) berbeda, sehingga jika terjadi pertentangan ide, cara, ekspresi kepedulian, wejangan, paradigma, kognisi, perspektif dan hal-hal krusial lainnya, adalah hal yang wajar dan niscaya. Dan, itu pertanda bahwa betapa adilnya Tuhan itu. Dengannyalah seperti mbak tary saat ini, bisa mengambil hikmah dari temannya.

    nice share... ^^a

    ReplyDelete
  18. Bagus tary. So kapan kmu bikin blog "ruang untuk memotivasi"? Haha.

    ReplyDelete
  19. senengnya kalo kita bisa menjaDI seorang motivator..

    ReplyDelete
  20. Terkadang jadi motivator untuk diri sendiri itu yg susah sis.

    ReplyDelete
  21. kapan kapan blue mau curhat sama kamu,jeung
    salam hangat dari blue

    ReplyDelete
  22. wah patut ditiru, menjadi motivator bagi diri sendiri saya sangat setuju , kalau bukan kita siapa lagi yang mengawali hee, sukses shobat

    ReplyDelete
  23. kembalikan semuanya kepada Sang Pencipta dan syukuri apa yang kita punyai sekarang..

    ReplyDelete
  24. kata-kata bisa jadi kekuatan untuk memotivasi, saatnya jadi motivator buat teman yang kita sayang dan juga untuk diri kita ya

    ReplyDelete
  25. Jika kita dalam genggaman Tuhan tak ada yang sulit sayank.
    Keponakanku ini memang luar biasa. Gabungan antara cantik dan smart.
    Jika ada kekurangan hanyalah hal sepele saja yaitu keponakanku jarang menengok pakdhenya yang sudah pensiunan ini.


    Salam hangat dari BlogCamp yang saat ini sedang menggelar acara ” Ungkapkan Opini Anda” dan ”The Amazing Picture ” dalam rangka menyambut 1st BlogCamp’s Anniversary.
    Silahkan bergabung di BlogCamp dan raihlah hadiah yang menarik

    ReplyDelete
  26. Mbak Tary ternyata motivator masa depan.

    Assalamu ‘alaikum wr.wb, Kak.
    Saya datang sebagai blogger newbie yang ingin berkenalan, silaturahmi dan menyerap ilmu dari para senior. Semoga kunjungan saya bermanfaat.
    Blog kakak bagus sekali-saya ingin belajar.

    Kak, mohon berkenan berkunjung ke blog saya, mohon diberikan saran2 atau nasihat agar blog tersebut bagus dan terkenal seperti blog mbak ini. Saya tunggu kakak di Panti Asuhan, kalau datang akan saya sambut dengan lagu rebana deh.

    Salam hormat saya dari Batam.

    Wassalamu alaikum wr.wb

    ReplyDelete
  27. bunda mau curhat dunk ,Tary sayang ........
    salam

    ReplyDelete
  28. kenalin donk temennya itu ke gw biar gak menderita lagi dia hehe

    ReplyDelete
  29. sering banget seperti itu, kadang seperti menjadi motivator bagi orang lain, tetapi kata2 yg digunakan sebenarnya untuk menguatkan diri sendiri >.<

    ReplyDelete