Wednesday 2 June 2010

My job is my world

Apa sih yang nggak jadi bahan buat dikeluhkan, setiap hari ada-ada aja hal-hal yang terlontar di mulut ini, maleslah, ngantuklah, capeklah, laperlah dan banyak hal lain yang terkadang terucap tanpa sadar.

Oke, gue tau mengeluh adalah hal yang nggak baek. Sama halnya ketika kemunculan pertama site ini banyak komentar bernada protes karena nama site, kategori sampe tagline nya pun menggunakan kata mengeluh, tapi percayalah, nggak semua tulisan didalamnya berisi keluhan-keluhan saya yang tanpa arti.

Well, Kali ini gue bukan pengen nulis tentang keluhan gue dari tadi pagi, ketika mimpi gue terputus karena suara nyokap yang bangunin gue untuk siaran pukul 06.00 pagi, bukan juga mengeluh karena gue nggak sanggup mandi subuh-subuh, juga bukan mengeluh karena beberapa hari ini gue sempet stress ngebimbing anak-anak penyiar baru untuk mulai on air.

Tapi masih ada hubungannya juga dengan pekerjaan gue, yups….dan ini untuk kesekian kalinya gue nulis tentang job gue ini. Biar kata orang bilang jadi penyiar radio nggak punya masa depan, gaji penyiar radio kecil, nggak cukup buat apa-apa, itu nggak masalah buat gue, semua opini dan tanggapan ditampung dan dicerna dengan senyuman, toh gue yang menjalani, gue yang menikmati dan gue yang tau dunia gue seperti apa. sentimentil emang….dan terlalu sombong kesannya. So what lahh…. Apapun itu, yang jelas sekarang gue nikmatin apa yang sedang gue jalanin, dan berkali-kali juga gue bilang, gue cinta pekerjaan gue, dan ini merupakan sinergi yang luar biasa untuk gue yang menjalaninya.

Mengenai gaji, gue jadi inget pertanyaan seorang teman, dalam dunia kerja loe lebih milih gaji gede atau passion??

So, it’s relative, tergantung dengan apa kita membandingkannya. Dengan melihat di sekeliling kita. Masih banyak temen-temen yang harus kerja 2-3 kali lipat lebih berat dari kita, bahkan terkadang nggak sesuai dengan tingkat pendidikan yang ia punya. Tapi kenyataannya, pada akhir bulan gaji mereka masih di bawah kita sebagai penyiar radio. Or at least, gajinya hanya beda-beda dikit ama kita yang penyiar radio. Dia kerja stress, kita kerja bisa sambil denger musik, ketawa-ketiwi, ketemu artis, dugem gratis, and so on, and so on.

Jadi kesimpulannya bekerja karena kita suka dan cinta sama pekerjaan itu adalah Suatu kegiatan atau pekerjaan yang menimbulkan kepuasan bagi diri kita, meskipun sering kali menguras waktu dan tenaga. Apapun itu, passion itu adalah kekuatan dan energi terbaik dan perlu selalu kita nyalakan api semangatnya jangan sampai redup karena ketidakberdayaan apalagi kebosanan.

Pasca gue batal mengundurkan diri, semangat gue untuk pekerjaan ini gede banget sampe 7,5 SR heheheheh………… bias dibilang seluruh perhatian gue fokuskan ke kerjaan, terutama untuk siaran. Sempet beberapa bulan konsentrasi gue pecah karena job lain yaitu reportase dan gue akui, kualitas siaran gue menurun drastic, konsentrasi buyar dan ilmu-ilmu yang pernah gue dapet melayang dari otak gue, kualitas siaran jadi menurun, dan ini tentunya berdampak pada kualitas program secara keseluruhan, yang mungkin menyebabkan pendengar juga menjadi ogah untuk mendengarkan radio. dan ini saatnya gue balik, mulai belajar lagi dan tentunya cari bahan-bahan dan ide-ide cemerlang untuk kemajuan radio.

After all, menjadi seorang female annoucer merupakan pekerjaan yang menyenangkan, meskipun masih menurut gue, tantangan awal terberat menjadi penyiar radio adalah bangun di pagi hari. Ketika harus membawakan program pagi. Juga masih ada sebagian tantangan lainnya, seperti control diri, ketika kita sedih, bête dan lagi dalam keadaan badmood, namun kalo udah di depan mic, kita dituntut untuk membuang jauh-jauh semua perasaan itu, siap senyum dengan sejuta peluru yang siap diluncurkan untuk para pendengar.

Satu hal yang sering bikin gue senyum sendiri tentang dunia radio, yaitu sering membohongi diri sendiri. dimana apa yang disampaikan terkadang berbalik dengan kenyataannya, misalkan disuatu pagi yang cerah kita menyapa pendengar dengan semangat 45 “Selamat pagi bla bla bla…Senang sekali bisa menyapa anda semua bla bla bla…semoga anda selalu semangat bla bla bla...senang dan semangat menyapa pendengar padahal kenyataannya mata masih ngantuk berat, dengan tingkat badmood yang menakjubkan banget, dan itu kembali lagi seperti yg gue tulis diatas, di depan mic, kita harus buang jauh-jauh perasaan-perasaan tersebut dan kembali ke tujuan awal, menghibur dan menyampaikan informasi.

Dari apa yang gue jalanin ini, satu hal yang selalu gue syukuri, dibalik keluhan-keluhan gue yang terkadang tanpa tujuan yang jelas, gue selalu yakin kalau Tuhan punya rencana sendiri tentang hidup kita, bisa jadi kita gak bakal pernah jadi penyiar radio. Atau kalau memang kita sudah ditakdirkan jadi penyiar radio, sekalipun sebenarnya kita tinggal di gundukan sampah tetap aja kita bakal ngorbit suara.

25 comments:

  1. gaji kecil? kayaknya nggaj deh...
    ada temen yg jadi penyiar radio, keliatannya takjir dan cemerlang koq....

    ReplyDelete
  2. Memang nggak ada yang lebih memuaskan ketimbang memiliki impian, mengerti diiri sendiri, dan berhasil meraihnya. Kenapa harus stuck sama radio? Ada keinginan naik level jadi presenter Tv atau DJ MTV Indo mbak? :)

    ReplyDelete
  3. setiap pekerjaan punya kesenangan dan kesedihannya masing-masing

    ReplyDelete
  4. heheh. setiap pekerjaan punya kesenangan dan kesedihannya masing-masing. :)

    ReplyDelete
  5. hmmm ini curahan yang memotivasi...
    mencintai pekerjaan akan membuat kita merasa nyaman untuk menjalankannya, finansial memang perlu yang penting kita bisa senang semua akan berimbang dengan sendirinya..
    Sukses Slalu!

    ReplyDelete
  6. Ketika kita mencintai pekerjaan itu, maka dia akan mencintai kita pula, yang penting masih ada api yang menyala dalam diri untuk membakar tantangan dari pekerjaan itu, sukses ya mbak

    ReplyDelete
  7. Setiap pekerjaan ada tantangannya mbak...tapi salut mbak masih terus bertahan dan bertahan saya yakin mbak akan menjadi bunga dipuncak sebuah gunung, sukses mbak

    ReplyDelete
  8. Alangkah bahagianya orang-orang yang menjadikan apa yang disukainya sebagai pekerjaannya yang mapan :)

    ReplyDelete
  9. Alangkah bahagianya orang-orang yang menjadikan kesukaannya sebagai pekerjaannya yang layak :)

    ReplyDelete
  10. blog walk cing...

    nice post. inget aja, semakin tinggi pohon, semakin besar anginnya, tapi semakin sejuk rasanya... emang kerja hrs dinimati...

    ReplyDelete
  11. klo kerja yg pentimg nyaman..biar kata gaji kecil...salam

    ReplyDelete
  12. memang enak kalo kita menikmati pekerjaan kita, tp jgn membuat pekerjaan menjadi hamba dalam hidup kita, karena kita masih py keluarga, itu yg terpenting....keluarga.
    apalagi hobby kita merupakan pekerjaan kita atau profesi kita, itu jauh lebih bagus.seperti misalnya pemain bola, olahragawan rata2 begitu, trus peneliti jg begitu, itukan suatu hobbylah ya, yg menjadi pekerjaan atau profesinya. tentunya hal ini terlepas dia mendapat gaji yg besar ataupun hanya cukup saja.

    ReplyDelete
  13. maaf ya saya kurang sependapat bro...menurut saya gaji jg penting tidak bs diabaikan, apalagi bagi cowok, sebagai kepala rumah tangga tetap harus bisa menaungi keluarga supaya terpenuhi semua kebutuhannya.

    ReplyDelete
  14. ga ada yang lebih indah selain mencintai pekerjaan kita..

    ReplyDelete
  15. kerjakan apa yang membuat nyaman dirimu ry.. :)

    ReplyDelete
  16. yang penting tuh menikmati bukan krn paksaan gaji kecil pun ga masalah asal disyukuri pasti kan cukup jua

    ReplyDelete
  17. hai apa kabar tary???
    mendingan disyukurii ajah deh hihi

    ReplyDelete
  18. Yo'i sekarang ane lagi ngrasain klo kerjaan yang kita kerjain lagi ga selaras sama pasion kita. Mungkin karena situasi lingkungan kerjanya juga.

    Kirain enak jadi penyiar radio, bisa ketawa ketiwi setiap saat. Ternyata berat juga. hummmmm.

    Bener.. kita ga bakal tau rencana kedepan bakal seperti apa?? selalu jadi kejutan yang tak terduga. :D

    ReplyDelete
  19. Jadi penyiar radio itu sungguh mengasyikkan :) seandainya ada kesempatan lg lia juga pengen mencobanya lagi :D

    siapa bilang gaji kecil..? kalo radio udah ada nama malahan banyak bonus2 dr iklan siaran kita... benar deh kerja diradio kita harus melepas ego kita.. membuat orng lain bersemangat... nahh ini kan dapat pahala....

    kalo kita sudah menganggap kerjaan dunia kita...hasrat dan pendapatan akan diraih bersamaan..... All the best sist..... ^_^

    ReplyDelete
  20. menikmati pekerjaan, itu yg terpenting..
    masalah gaji sudah diatur sama yg diatas..
    *nengok keatas* :mrgreen:

    ReplyDelete
  21. sama mbak, saya juga seperti itu dapat pekerjaan yang jauh sekali dari jurusan kuliah dulu. Banyak sekali orang-orang memandangnya remeh, gaji kecillah, ngak cukup buat apa-apa. Katanya sayanya ngak mau merubah nasib tapi sayanya enjoy aja tuh sudah 5 tahun di sini masih bisa hidup.

    ReplyDelete
  22. hehehe, kelihatannya memang begitu, rejeki udah ada yang ngatur ya mas hehehe

    ReplyDelete
  23. ketika memilih pekerjaan dengan hati, seberat dan sesulit apapun pasti akan terasa mudah dan nyaman...meskipun banyak orang berkata miring dengan yang kita pilih :D

    ReplyDelete
  24. setuju Tary, yg penting kita mencintai pekerjaan kita, itu akan membuat kita terus semangat juga ada kepuasan bathin di hati.
    Nikmatilah apa yg telah dianugerahkan olehNYA utk kita, apapun bentuknya .
    salam

    ReplyDelete