Friday 23 July 2010

HARI ANAK NASIONAL: Anak Dilarang "Bersuara" di Depan SBY



JAKARTA, KOMPAS.com — Deklarasi "Suara Anak Indonesia" yang berisi delapan butir aspirasi dan pandangan seluruh anak Indonesia yang dirumuskan dalam Kongres Anak Indonesia (19-24 Juli) di Pangkalpinang dilarang dibacakan dalam Puncak Peringatan Hari Anak Nasional di Taman Mini Indonesia Indah, Jumat (23/7/2010).

Padahal, "Suara Anak Indonesia" tersebut telah dijadwalkan akan dibacakan di hadapan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono selama lima menit. Menurut pendamping para anak yang akan membacakan "Suara Anak Indonesia", Puspasari, pihaknya mendapat informasi pembatalan dari panitia penyelenggara atas perintah Istana.

"Kami sudah bicara dengan Pak Muhammad Nuh, katanya hal itu di luar batas teritorial mereka. Mereka enggak bisa melobi lagi itu dibacakan," katanya.

"Katanya waktunya enggak cukup, padahal pembacaannya dijadwal cuma lima menit," ujarnya.

Pembatalan tersebut membuat dua perwakilan anak Indonesia, yakni Maesa Ranggawati Kusnandar (15) asal Jawa Barat dan Arief Rochman Hakim (16) asal Bangka Belitung, sangat kecewa. "Kami sangat kecewa karena sebagai anak kami merasa suara kami dibatasi," kata Arief.

"Padahal, teman-teman yang lain yang masih kongres di Bangka sudah janji mau nonton bareng kita bacain, mereka sudah SMS menyemangati kita," ujar Mahesa.

Adapun kongres Anak Indonesia tersebut digelar pada 19-24 Juli di Pangkalpinang yang dihadiri 300 anak dari seluruh provinsi. Kongres tersebut mengasilkan butir aspirasi anak yang seharusnya dibacakan di puncak peringatan Hari Anak Nasional setiap tahunnya.

di kutip dari kompas.com

31 comments:

  1. ironis banget yah? dengan alasan protokoler yang menjijikkan, kebebasan anak dikekang, demokrasi huh?

    ReplyDelete
  2. alasannya karena waktu...
    sayang banget dibatalin ya...
    padahal anak-anak udah pada latihan....

    ReplyDelete
  3. 5 menit aja nggak punya? -- Heleh... padahal acara mulainya pasti molor 1 jam tuh... =_= ; segitunya lho... ckckck

    ReplyDelete
  4. ironis, padahal yang harus didengar saat hari anak nasional ya suara murni anak-anak Indonesia yang diwakili dua orang anak itu ya

    ReplyDelete
  5. waduh... apakah 5 menit nya pak SBY terlalu "berharga" sampe harus mengorbankan anak2 ya?
    ironis sekali... hari anak nasional cuma jadi sekedar another ordinary day...

    ReplyDelete
  6. waduh jadi tidak nyaman tinggal di indonesia.....katanya negara demokrasi?

    Bull shit! lah semua itu..!!!!

    ReplyDelete
  7. masih saja terikat dgn protokoler segala, dlm menghadapi anak, kok ya gak ada luwesnya ? :(
    padahal anak adalah aset bangsa yg sangat berharga, kapan akan disadari?
    salam

    ReplyDelete
  8. Uhoo~~ Uhoo~~

    Katak dalam tempurung,
    meski suara ada tapi rupa tak ada __itu mending

    tapi kalo rupa ada suara tak ada??

    pemerintah makin lama makin ga ngeh~~

    ReplyDelete
  9. ini yang ada peristiwa toyor-menoyor itu ya?
    ramai banget di twitter soalnya

    ReplyDelete
  10. berarti ada 2 kasus y,, toyor-menoyor itu sama ini..

    ReplyDelete
  11. padahal isi butir2nya bagus...asyemm tenan og

    ReplyDelete
  12. sangat disayangkan tuh, kan itu hak nya dia untuk mengeluarkan aspiranya...

    ReplyDelete
  13. ah. padahal cuma 5 menit! pasti anak2 itu kecewa banget. Mereka sudah melakukan persiapan semaksimal mungkin, eh malah di cancel karena alasan protokoler. yang sabar y, nak.

    ReplyDelete
  14. 5 menit ato kurang jelas, L I M A menit waktu yang bener2 singkat.. mereka gak ada waktu untuk sependek itu gmana mau mendengar apa kata seluruh rakyat indonesia..
    marilah bapak yang ada disana.. Masa Depan Indonesia ada ditangan mereka kelak.. apa jadinya jika suara mereka aja udah dibungkam?? hmm kecewa juga ma sikap mereka..

    ReplyDelete
  15. kok ngeselin gitu sih, 5 menit aja ngak bisa

    ReplyDelete
  16. pd hari ANak Nasional
    aku hanya teringat dengan anak cucu PKI

    anak2 tersangka teroris yg memperoleh stigma negatif dan buruk, meskipun ayah2 mereka belum tentu terbukti bersalah...


    mereka tetaplah anak-anak..

    :(

    ReplyDelete
  17. kalau aku disana tak suruh nangis saja anak-anak itu, biar kapok... wong belajar membaca disekolah bayar mahal, waktu mau baca dilarang :D

    ReplyDelete
  18. padahal 5 menit itu kan paling sama dengan pak SBY pipis di WC kan?

    ReplyDelete
  19. Ironi yach...
    Padahal nama acaranya Deklarasi "Suara Anak Indonesia". Suaranya justru dikebiri.

    ReplyDelete
  20. yang 5 menit itu waktu buat batuk pak presiden kali yach...

    ReplyDelete
  21. kesal juga sih blue dengar anak tersebut tak jadi berbicara di depan bapak Presiden itu namun sedemikianlah yg terjadi...................
    salam hangat dari blue

    ReplyDelete
  22. Waduh kasihan ya anak-anak itu.
    But jangan melulu menyalahkan SBY. Salahkan protokoler yang kurang tanggap.....

    ReplyDelete
  23. mari kita berganti ke haluan komunis!! :D

    ReplyDelete
  24. selamat pagi

    ikutan aja kayak pak Pong.
    bikin mural di genteng DPR.
    yeach !!

    terima kasih dan mohon maaf

    ReplyDelete
  25. ada alternatif lain dalam menunjukkan aspirasi - DEMOOOOO !!

    ReplyDelete
  26. Pemerintah udah budek mbak..percuma teriak-teriak di istana!!
    mereka cuma memikirkan bagaimana mengeruk keuangan negara selama mereka masih menjabat..


    http://Meidhyandarestablogme.wordpress.com

    ReplyDelete