Friday 1 April 2011

Aku merindukanmu, sangat…

Untuk kesekian kalinya, aku Terjebak kembali pada satu memorabilia, tentang kebersamaan, tentang malam-malam penantian, tentang laman-laman semu yang berbicara tentang bait-bait hidup. Dengan beribu makna meski terkadang bias Masih aku belajar agar bisa setegar engkau, memagut kesendirian ataupun ketiadaan yang terserak seperti serpih cermin pecah, walaupun terkadang pecahan itu melukai tanganku ketika mencoba memunggutnya satu persatu.

Meski berat, terus kucoba untuk beranjak dari segala rasa sepi, meskipun belakangan terus kurasakan semua seperti racun yang perlahan membunuhku, menggerogoti hatiku perlahan hingga menahun menjadi kesakitan dalam buliran peluh rindu yang sudah entah dengan apalagi aku terjamahkan. Untuk apa, untuk siapa, dan mengapa rindu itu ada, semua begitu menyesakkan.

inginku memungut satu persatu repihan cermin pecah itu agar tersusun kembali menjadi memorabilia agar bisa kukembalikan lagi pada hidup yang telah memberikan tujuh keindahan warna pelangi dalam lengkung yang sempurna, sekaligus yang telah memberikan cabik terindah sebagai tanda mata. Dan di sisa detakan waktu yang kupunya izinkan aku mengatakan

Aku merindukanmu, sangat…

5 comments:

  1. Saya juga ingin dirindu.... :cry:

    ReplyDelete
  2. dalam rindu, dalam sangat-mu, semoga bisa bermuara untuk semuanya... :)

    ReplyDelete
  3. ayooo telp hehehehehhehehe.......



    salam persahabatan selalu dr MENONE........

    ReplyDelete
  4. ya ampun, Ry...
    Berasa banget rindunya... :D
    Semoga bisa ketemu ya... :)

    ReplyDelete
  5. rindu dan serindu-rindunya

    ReplyDelete