Saturday 16 April 2011

Catatan Sang Penyiar...



Suara kokok ayam mengganggu tidur saya yang sedang bermain-main dalam mimpi, suara gemercik air dari kamar mandi juga suara sirine teko masak air ibu memaksa saya untuk segera bangun melakukan aktifitas di pagi ini. Jadwal on air pagi ini saya jalani dengan semangat, meski mendung menggelayut di langit pagi.

Yahh..... pagi ini, dengan mata yang terbuka lebar, dengan Pikiran yang positif, hati bersih, jiwa dan raga yang sehat serta baju baru dan semangat yang baru Pagi ini saya akan kembali, kembali ke diri saya yang sesungguhnya, kembali ke studio saya yang dingin, dan kembali dengan lagu-lagu saya yang ceria.

06.00 WIB tetttt….., pintu gerbang studio dibuka untuk menapak rejeki, pasukan pengorbit suara dengan bedil keramatnya mulai siap untuk mengudara. Disini adalah tempat berbagi dan mencari… semoga semua selalu berjalan seiring dengan rasa kebersamaan, melangkah bersama, berjuang bersama, maju bersama dan pusingpun juga bersama.

12.00 WIB, bis cuap-cuap meskipun capek ngomong sendiri di udara, namanya juga cinta banget sama profesi, makan siangpun kadang terlewati hanya untuk ngasih yang terbaik. Rambut rontok, stress, pusing, jerawatan udah nggak kaget lagi, karena ini efek perang imajinasi… bertahan…sampai…. bener-bener bosen.

Dari fajar menyingsing secangkir teh panas ditemani tempe kripik dan kacang goreng yang kental akan embun pagi di sisi sebuah tumbuhan ilalang, dimana kita berada dalam himpitan masa depan yang lebih cerah.

Dan saya selalu yakin kalau Tuhan punya rencana sendiri tentang hidup kita, bisa jadi kita gak bakal pernah jadi penyiar radio. Atau kalau memang kita sudah ditakdirkan jadi penyiar radio, sekalipun sebenarnya kita tinggal di gundukan sampah tetap aja kita bakal ngorbit suara.

12 comments:

  1. huaaa jadi inget dulu pernah training di suatu radio. dan dinamika kerja di radio itu uenaak bangeet mbakyu...
    selalu rindu dengan atmosphere kerja di sana.
    bagian berangkat pagi dan bermuka ngantuk, tapi mendadak penyiar-penyiar pagi itu bersuara sangat semangat kalau udah di kotak siaran..
    :)

    ReplyDelete
  2. wah,kerja di radio ya? entah kenapa saya selalu kagum dengan penyiar radio, kayanya ga pernah kehabisan kata buat ngomong, adaaaaa aja.heran deh:P*kok jadi curcol buk???:P

    bener, Tuhan selalu punya rencana terbaik buat hidup kita:)

    ReplyDelete
  3. membingungkan baca bagian yang ini "Dari fajar menyingsing secangkir teh panas ditemani tempe kripik dan kacang goreng yang kental..." kacang koreng yang reyah kali ya.

    ReplyDelete
  4. dari dulu (sejak smp sampe sekarang) gua selalu pengen jadi penyiar radio lho... entah kenapa. tapi rasanya asik aja jadi penyiar radio. hahaha.

    ReplyDelete
  5. Hmmm... setiap orang emnajlani hidupnya, suka dukanya apsti ada, saat melihat orang lain happy rasanya ikut pengen... well, nikamti saja ya mbak apa yang ada... penyiar? not bad kok, fun malah! :D

    ReplyDelete
  6. Yang saya bayangkan, dunia penyiar itu dinamis ya Tary.. setidaknya dalam pengetahuan dan imajinasi. Menyenangkan.

    ReplyDelete
  7. mbakyu tary.. klo lagi siaran aku mau kirim salam buat yg di jogja sana yaa.. *ih siapa tuh? *senyum2 sendiri ga jelas. :mrgreen:

    ReplyDelete
  8. jadi pengen request lagu ui :D

    ReplyDelete
  9. satu hal yg telintas tentang penyiar, gak pernah kehabisan kata-kata... itu tuh kereen bgt, wawasannya luas ;)

    ReplyDelete
  10. aku pernah ujian siaran semester kemaren dikampus... hmmm gimana gitu jadinya, sayang sekarang radio komunitas kampus malah mati g ada yang memelihara

    ReplyDelete
  11. wow... menggambarkan suasana saat siaran :))

    dari dulu aku juga pengen jadi penyiar, tapi entah kenapa kurang PEDE :P
    tetep belajar cuap2 depan kaca dalam kamar mandi..

    imonck

    ReplyDelete