Tuesday 20 April 2010

Resign

Suatu ketika, kita harus dihadapkan pada suatu tantangan yang tidak kita yakini bisa untuk melewatinya, namun mau tidak mau, dengan berat hati, harus kita jalani. Apa yang bisa kita lakukan??

- Terus maju meski hati menolak,
- Menyerah kalah
- Atau mundur dan melepaskan semua.

Aku rasa aku tidak membuat pilihan, aku bahkan telah melakukan ketiga pilihan tersebut.

Bukan karena aku malas, bukan karena aku pengecut atau bukan karena aku tak mau menghadapi tantangan. Ini semua dikarenakan tanggung jawab. Manusia harus di tuntut untuk berkarya, dan karya yang diciptakan diaplikasikan lewat berbagai pekerjaan. Salah satunya yang aku geluti sekarang. Yah, aku sangat mencintai pekerjaan ini sebenarnya, aku sangat ingin bisa stay dan terus maju pada bidang ini, karena yang pasti bekerja dengan cinta merupakan sinergi yang luar biasa. Lalu bagaimana ketika cinta itu perlahan menipis dikarenakan penolakan hati terhadap tugas baru yang dirasakan beban?

Aku telah menjawabnya hari ini.

Proses yang berat, berhari-hari aku memikirkan ini, hingga berani membuat keputusan untuk resign. hari ini aku resmi mengundurkan diri dari perusahaan tempat aku bekerja. Padahal dunia radio yang aku jalani ini, adalah dunia yang sangat menyenangkan sebenarnya. Keinginan yang sejak lama ingin aku wujudkan, menjadi penyiar radio di Radio sonora adalah mimpi yang jadi kenyataan. Betapa tidak sejak SMA aku sangat menginginkan terjun ke dunia broadcasting yang satu ini. Hingga akhirnya aku diterima dan rela meninggalkan pekerjaan ku yang lama demi profesi yang satu ini.

Lingkungan kerja yang kondusif, teman-teman yang menyenangkan dan semua hal yang kami lakukan bersama merupakan hal-hal terbaik yang aku lewati selama ini. Tak ada tekanan, tak ada beban, tak ada hal-hal yang membuat rusaknya hubungan, kendala-kendala yang dirasakan pun bisa diatasi bersama. Aku mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya untuk perusahaan yang sudah mempercayai aku selama ini, juga untuk semua rekan atas kerjasamanya. Namun aku mohon maaf, keputusan resign ini sudah aku pikirkan sejak lama, ketika aku berada di titik bawah merasakan kurang bisa memberi kontribusi yang baik untuk perusahaan, walaupun pihak perusahaan sendiri mengaku tidak melihat itu dan menilai baik dari kinerjaku.

Hingga pada suatu ketika, aku harus di hadapkan pada satu tantangan yang harus aku jalani, meskipun hati kecilku menolak, namun aku berusaha untuk mampu menjalani. Karena aku tau semua harus di tuntut untuk menguasai banyak hal. Seiring berjalannya waktu aku masih tetap berusaha untuk bisa terbiasa dengan tugas baru dalam pekerjaan ku ini. Aku masih bisa bertahan meskipun terkadang pikiranku lelah dengan tuntutan dan tanggung jawab yang harus aku pegang.

Sampai akhirnya aku merasa lelah, aku menyerah….

Dalam hidup ini setiap orang memiliki tujuan yang ingin dicapainya sesuai dengan ideologi yang ia pegang dan sesuai dengan seberapa dalamnya seseorang tersebut dalam mengartikan hidup. Seperti hal nya aku, keputusan resign ini sudah aku pikirkan dengan sebaik-baiknya. Di luar sana, aku harap aku benar-benar menemukan dunia baru lagi dimana aku bisa berkarya lebih baik lagi. Aku akan merindukan ini semua, merindukan dinding studio yang dingin ini, dan merindukan kebersamaan kita lagi.

keputusan yang aku ambil ini, adalah langkah terbaik yang aku lakukan, baik untuk diriku sendiri juga untuk perusahaan. Semoga aku tidak menyesali keputusan ini, Meskipun berat melepaskan semuanya. Namun aku telah memutuskan aku akan berhenti sejenak dan kemudian menentukan langkah selanjutnya, dan yang terpenting harus dilakukan saat ini adalah bagaimana aku menempatkan diriku, bagaimana aku memposisikan diriku dan bagaimana prioritas-prioritas yang akan aku susun dan yang terpenting dari ini semua, aku telah menemukan diriku.

Yah, Inilah diriku, keinginan terbesar ku adalah menjadi diriku sendiri yang tak akan pernah terpengaruh oleh orang lain, barangkali pikiran ini sangat egois dan kurang baik untuk di aplikasikan di dunia sosial, namun dengan pikiran tersebut menjadi diriku merasa berarti. Aku bisa membawa diriku sendiri kemanapun aku ingin melangkah dan aku bisa menjadi seperti apa yang aku mau, aku bisa mengukir dan melukis , mewarnai sejarah hidupku dengan tinta emas dari aku.

28 comments:

  1. saya juga tertarik di bidang broadcasting... saya pengen lanjut kuliah ke situ.. ada saran?

    ReplyDelete
  2. Keputusan = konsekuensi. Salut, terus maju Mb tari. Menjadi diri sendiri dan berusaha tidak terpengaruh dengan orang lain, saya pikir, bukanlah sesuatu yang egois. Selama tidak ada yang dirugikan dengan menjadi diri sendiri tersebut. Jika ada yang tantangan, itu biasa, bumbu hidup.
    Sekali lagi, semangat! :)

    ReplyDelete
  3. Kalo terjadi hal mustahal or mustahil ... eh, kok mustahil sih,
    tentu akan saya lihat n analisa ...
    baru ditetapkan n ditentuin, apakah ...
    Terus maju meski hati menolak,
    atau, Menyerah kalah,
    or mundur dan melepaskan semua ...
    (semua apa kata hati, karena hati kita tdk bisa bohong!!)

    ReplyDelete
  4. wuih...resign? ya gpp sih. just follow your heart. itu yg paling penting. good luck, jeung :D

    ReplyDelete
  5. bunda yakin, Tary telah mengambil keputusan yg tepat dan matang.
    memang bekerja dgn cinta ,alangkah luar bias efeknya pd diri dan pekerjaan itu sendiri.
    semoga segera mendapatkan pekerjaan yg sesuai dgn nurani ya Tary.
    salam

    ReplyDelete
  6. semoga dapet kerjaan yg sizta tary suka yah
    semangat trus :)
    salam

    ReplyDelete
  7. selamat mba...atas keberaniannya menentuan pilihan...
    akan ada jalan lain menuju kesuksesan kok,,berani meninggalkan kenyamanan untuk menggapai cita-cita...
    taraaa...

    ReplyDelete
  8. Aku tidak ragu lagi mengambil keputusan itu setelah membaca artikel ini. Aku hanyalah manusia biasa yang penuh kekurangan dan kelemahan. Kalaupun aku mundur, bukan berarti hidupku gelap selamanya. Terima kasih dengan tulisan ini

    ReplyDelete
  9. salut mbak berani ambil keputusan

    ReplyDelete
  10. wahhh bagus tuh...kalo memng tertarik pasti enjoy ngejalanin nya. ambil aja mumpung masih muda.

    ReplyDelete
  11. makasih mas sapri, semoga ini yang terbaik untuk memulai sesuatu yang baru lagi.

    ReplyDelete
  12. bener juga sih, hati memang nggak bisa bohong, apapun itu lakukan dengan hati.

    ReplyDelete
  13. baiklah adik ku tersayang...ayundamu ini akan selalu berbahagia

    ReplyDelete
  14. makasih mbak, susah memang ternyata untuk mempercayai diri sendiri, tapi saya selalu mencoba.

    ReplyDelete
  15. makasih banyak bunda, memang berat melepaskan apa yg telah kita cintai, semoga langkah yg saya ambil ini adalah proses untuk menjadi yang lebih baik lagi.

    ReplyDelete
  16. amin...amin...makasih banyak sista

    ReplyDelete
  17. thanks banget bro, banyak pilihan dalam hidup ini, hanya diri kitalah yg bisa menentukan mana yang terbaik.

    ReplyDelete
  18. alhamdulillah jika apa yg telah saya lakukan bisa memotivasi kamu ifan, semoga langkah yg udah ifan tempuh adalah yg terbaik juga untuk ifan.

    ReplyDelete
  19. "dunia ini terlalu singkat untuk kita lewati sebagai orang lain."
    tetap ikuti kata hatimu, mbak! semangaat.

    ReplyDelete
  20. aku resign dari tempat kerjaku di radio fanz

    ReplyDelete
  21. segala sesutu harus di coba, aku rasa begitu ndik

    ReplyDelete
  22. benar banget den, meskipun untuk menjadi diri sendiri itu sangat butuh proses mempercaya diri sendiri yang sangat sulit utk di lakukan. namun tetap yakin tetap semangat pasti bisa.

    ReplyDelete
  23. kerjakan apa yang menurutmu terbaik untuk hidupmuu ry... :-)

    ReplyDelete
  24. I'll give a try if there is nothing else available as an option :)

    ReplyDelete
  25. Kadang perlu juga kita menghadapi masa-masa sulit, seakan kita tak sanggup menghadapi, tak sanggup maju atau tak sanggup mundur. Sebuah kondisi yang mengajari kita untuk tetap belajar, menyiapkan segala sesuatu, bersyukur dengan pencapaian kita dan menyadari kita tempat segala salah dan lemah...

    ReplyDelete