Friday 22 October 2010

Ketika cinta memberikan pilihan yang sulit



Oke, kali ini judul postingan saya agak berat, tentang cinta. Udah lama gak update, siang ini ditengah cuaca kota yang panas menyengat, saya ingin mengajak anda semua masuk ke dunia lain. Dunia cinta.... yang kata orang-orang dunia yang tanpa batas, dunia yang bisa membuat orang berubah dari sedih menjadi senang, dari murung menjadi ceria, ato bahkan sebaliknya.

Ngobrolin tentang cinta memang gak ada habisnya buat di bahas, bagi sebagian orang cinta itu indah, manis dsb...dsb..., dan ada juga sebagian orang yang bilang cinta itu api, itu sakit dan itu pasti..... *ngutip kata SLANK

Lalu bagaimana kalo cinta yang di jalanin tiba-tiba membawa kita pada pilihan yang sulit? Bahkan pilihan sulit itu bisa mengancam keimanan kita?? Apa yang harus kita lakukan?? Bisakah cinta menyelamatkan kita??? Entahlah.... saya rasa tidak.

Saya banyak membaca, mendengar dan memahami kisah cinta seseorang, dari situ sebenarnya saya sangat paham, bahwa cinta itu memang egois. Jadi memang harus tumbuh kesadaran dalam diri masing-masing untuk menyikapi bentuk cinta yang sedang di jalani.

Memang gampang untuk memahami teorinya, dan gak segampang meraktekkinnya. Ini sendiri saya alami, di usia saya sekarang yang bisa dibilang bukan lagi ABG usia belasan tahun (oke saya jujur, I’m 26 now) cukup dewasa, tapi lagi-lagi saya terjebak dalam kisah percintaan layaknya sinetron. Bahkan kini saya mulai memasuki tahap denial, saya mulai merasa kalau sejarah kembali terulang.

Oke, saya bocorin sedikit. Saat ini saya sedang menjalani suatu hubungan yang rumit. Saya di hadapkan pada dua pilihan, yang sebenarnya saya tidak pernah yakin dengan pilihan-pilihan tersebut. Bagi saya jawabannya tetap sama. Saya pilih A saya akan terluka, begitu juga kalau saya pilih B, akhirnya saya akan terluka juga. Laki-laki ini memberi saya pilihan yang sulit. Baginya ini mudah, jawab iya saja, maka dia akan membuat saya bahagia. Tapi saya sangat takut. Ternyata cinta saya yang begitu besar padanya tidak mampu membuat saya percaya akan jaminan masa depan saya.

Saat ini saya sedang berperan aktif memanipulasi perasaan saya sendiri, saya sedang mempermainkan perasaan saya, saya membohongi diri saya .... saya ingin segera keluar, ini bukan cinta sebenarnya, juga bukan cinta buta.... saya harus berpikir ratusan kali untuk mengiyakan. Syukurlah... ternyata saya belum gila.... saya masih bisa membedakan baik dan buruk, saya masih takut Tuhan, saya masih sayang keluarga saya, saya masih ingin mengejar cita-cita saya. Dan segala alasan-alasan lainnya untuk tidak memilih.

Kali ini, saya harus benar-benar siap. karena tak akan pernah ada jawaban untuk kedua pilihan ini. saya harus siap kehilangan lagi, sakit lagi, nangis lagi....

ahhhhh..............
saya ingin bodoh sebentar.
…..

17 comments:

  1. Ikan asin..ikan asin...

    ReplyDelete
  2. Uhoo~~ Uhoo~~ Sabar ya Tari-ssi :) Tuhan aka membantu menjawab, menjawab dengan waktu *sok bijak* Yang penting tetep optimis :) *ngutip dari KLANTINK* #hidupKLANTINKlovers *lebay* :D

    ReplyDelete
  3. saya sdah khilangan dia :cry:

    ReplyDelete
  4. kalo bener2 cinta, pasti akan ada jalannya karena 2 2 nya akan memperjuangkan cinta itu.

    tapi kalo kayak lu sendiri bilang belum yakin, ya jangan dipaksakan...

    ReplyDelete
  5. selamat jadi bodoh sebentar, hehe, awas, jangan kelamaan yach... coba 5 dikali 5 berapa?

    ReplyDelete
  6. Alangkah baiknya 'bertanya' pada Yang Punya Cinta... karena DIA yang lebih ngerti jawabannya... :)

    *aahh... ingin bijak sebentar :)

    ReplyDelete
  7. cinta itu sakit yg menyenangkan, senang yg menyakitkan...weweh...

    ReplyDelete
  8. Cinta karena perbedaan keyakinan ya?

    ReplyDelete
  9. Ya, kalo mikirnya jaminan masa depan. Gak bakalan ada satu orang pun di dunia ini yang bisa menjamin kebahagiaan seseorang.
    Dan, 'bahagia' itu relatif loh...

    ReplyDelete
  10. Apa memang cinta memberikan pilihan yang sulit?? Ataukah kita yang menempatkan diri kita sendiri ditempat yang sulit???

    ReplyDelete
  11. *ternyata saya belum gila…. saya masih bisa membedakan baik dan buruk, saya masih takut Tuhan*
    btw kata2 ini jadi pegangan saya bahwa kamu menulis postingan ini dalam keadaan sadar sesadar sadarnya ...
    cinta memang unik dan samalah kita ... *rumit* ... :D

    ReplyDelete
  12. Cinta memang mendasari sebuah hubungan, namun saat memposisikan kita pada posisi sulit? kita harus pandai dan tegas dalam membuat keputusan!

    Saya sendiri bukan orangyang tegas urusan hati, dengan dalih alih-alih percaya kekuatan do'a. Tapi mau gimana saya memang percaya dengan kekuatan do'a, percaya pada-Nya.

    Jika dia memang untuk saya pastilah akan dibukanya pintu dan jalan buat saya, if not I honestly believe Dia akan memberi yang terbaik buat saya..

    Memilih bukan berarti harus sakit...

    *saya juga sedang dihadapkan pada pilihan yang berat :)

    salam!

    ReplyDelete
  13. hidup ini memang penuh dengan pilihan.. semoga pihinnya tepat yah..

    ReplyDelete
  14. Jiakakakaaa... Itu lho kata-kata terakhir. Saya ingin bodoh...
    Kayaknya cinta udah mengalahkan segalanya..
    Salam kenal mas

    ReplyDelete