Benar, hatiku bukan persinggahan, tapi jika itu yang kau anggap. tak apalah...
yang aku ingin katakan, aku selalu punya waktu yang ingin kuberikan untukmu dan aku ingin selalu memberi tanpa harap untuk berbalas.
Karena yang aku punya hanya hati yang besar, yang mampu menampung semua suka duka kehidupan kita yang sombong.
kamu tak pernah tau, setiap malam yang sama, dalam malam-malam tanpa daya juga dalam kesepian tak hentinya aku mencari bayang, menggores bingkai wajahmu, mencoba melukis bagian yang kusuka, menghitung setiap detik yang berdetak, dengan semua kehampaan yang kau tinggalkan untukku.
aku ingin bertanya mengapa, tapi kuyakin jawabanmu akan tetap sama, keyakinan-keyakinan yang selalu membuatku lemah dan kembali percaya.
Bahkan ketika hati ini kau buat sedih pun, masih saja aku berharap ada sedikit kesempatan untuk memberi arti tentang kasih dan pengharapan di balik perbedaan yang teramat purba ini
Dalam rasa yang kian tak tenang inipun aku tak pernah ragu untuk menghapus berjuta rasa gelisah yang kau tinggalkan pada jejak kita.
Karena aku tetap akan menunggu sampai batas lelahku.
Sampai kapan akan menunggu, wah aku ga bisa bahasa puisi.
ReplyDeleteHuedeh,,setia amat mba..
ReplyDeleteKadang batas itu mungkin sudah hadir tanpa disadari, sehingga kita mesti selalu bijak dan awas dalam memperhatikannya.
ReplyDeleteDulu saya pernah mengalami kisah seperti ini, tapi saya tidak ambil pusing. :D
ReplyDeleteSemuanya punya batas, kalau sudah melampaui batas, sebaiknya dihindari :D
ReplyDeleteSemua ada batasnya, kalau sudah pada batasnya (dan kadang kita tidak awas) ya sudah akhiri saja daripaa menyiksa.
ReplyDeleteDia telah menjanjikan orang terbaik untuk kita...
aku sudah berusaha membahagiakanmu tapi kau seolah tak peduli. Akupun jadi jemu dan jenuh.
ReplyDeletesalam sayank selalu
sampai batas lelahku,
ReplyDeleteaih...
bagus sekali kata - kata itu...
Duh.. Setianya...
ReplyDeletemanusia emang punya batas,klo sudah lelah,istirahat dong.
ReplyDelete