Sunday, 31 October 2010

Sampai Batas Lelahku

Apa artinya aku, yang selalu setia berada di belakangmu, meski sesekali hanya kau lihat aku dengan ujung matamu.

Benar, hatiku bukan persinggahan, tapi jika itu yang kau anggap. tak apalah...
yang aku ingin katakan, aku selalu punya waktu yang ingin kuberikan untukmu dan aku ingin selalu memberi tanpa harap untuk berbalas.

Karena yang aku punya hanya hati yang besar, yang mampu menampung semua suka duka kehidupan kita yang sombong.

kamu tak pernah tau, setiap malam yang sama, dalam malam-malam tanpa daya juga dalam kesepian tak hentinya aku mencari bayang, menggores bingkai wajahmu, mencoba melukis bagian yang kusuka, menghitung setiap detik yang berdetak, dengan semua kehampaan yang kau tinggalkan untukku.

aku ingin bertanya mengapa, tapi kuyakin jawabanmu akan tetap sama, keyakinan-keyakinan yang selalu membuatku lemah dan kembali percaya.

Bahkan ketika hati ini kau buat sedih pun, masih saja aku berharap ada sedikit kesempatan untuk memberi arti tentang kasih dan pengharapan di balik perbedaan yang teramat purba ini

Dalam rasa yang kian tak tenang inipun aku tak pernah ragu untuk menghapus berjuta rasa gelisah yang kau tinggalkan pada jejak kita.

Karena aku tetap akan menunggu sampai batas lelahku.

Related Posts:

  • Gondongan di pagi hari...Alhamdulillah, bisa ngeblog dirumah lagi, jadi gak perlu nyuri-nyuri waktu pas jam on air untuk update blog atau sekedar blog walking. Setelah sekian … Read More
  • Update bentarrr......Hmmm…. Udah lama gak update, harusnya bulan maret ini banyak postingan yang saya tulis, secara bulan ini sangat banyak kejadian-kejadian yang bisa ja… Read More
  • I'm backYuhuuuuuuuuuuu...... akhirnya kembali menemukan semangat untuk menulis dan Blog Walking lagi. setelah sekian lama blog ini terbengkalai, dan hampir-ha… Read More
  • Kamu dan Secangkir teh melatiAku menghitung waktu, sedetik, dua detik, 5 menit, hingga satu jam berlalu. Sore ini aku kembali menunggumu di beranda, di temani secangkir teh melati… Read More
  • Aku merindukanmu, sangat…Untuk kesekian kalinya, aku Terjebak kembali pada satu memorabilia, tentang kebersamaan, tentang malam-malam penantian, tentang laman-laman semu yan… Read More

10 comments:

  1. Sampai kapan akan menunggu, wah aku ga bisa bahasa puisi.

    ReplyDelete
  2. Kadang batas itu mungkin sudah hadir tanpa disadari, sehingga kita mesti selalu bijak dan awas dalam memperhatikannya.

    ReplyDelete
  3. Dulu saya pernah mengalami kisah seperti ini, tapi saya tidak ambil pusing. :D

    ReplyDelete
  4. Semuanya punya batas, kalau sudah melampaui batas, sebaiknya dihindari :D

    ReplyDelete
  5. Semua ada batasnya, kalau sudah pada batasnya (dan kadang kita tidak awas) ya sudah akhiri saja daripaa menyiksa.

    Dia telah menjanjikan orang terbaik untuk kita...

    ReplyDelete
  6. aku sudah berusaha membahagiakanmu tapi kau seolah tak peduli. Akupun jadi jemu dan jenuh.
    salam sayank selalu

    ReplyDelete
  7. sampai batas lelahku,
    aih...
    bagus sekali kata - kata itu...

    ReplyDelete
  8. manusia emang punya batas,klo sudah lelah,istirahat dong.

    ReplyDelete