Bagiku itu masalah besar yang merusak, entah itu syaraf tertawa, patri idealisme, pola tingkah laku atau struktur berpikirku. Karena, aku, dulu, ribuan hari sebelum aku di hari ini, adalah aku manusia yang tak kenal sepi, tak pernah mengeluh, tak punya tatapan kosong atau lamunan panjang yang sia-sia seperti sekarang. Ini terlalu berbeda, terlalu berubah, namun terlalu kusembunyikan. Bahkan kini aku lupa bagaimana cara menyederhanakan kehidupan.
Aku bersyukur telah memiliki segala yang terbaik disekelilingku, aku senang tapi nyata aku memang sedang tidak bahagia.
Aku menyadari hal itu barusan. Sesaat setelah mengucap doa yang tidak sadar akhir-akhir ini jadi sering kupanjatkan.
Sempat juga beberapa kali aku dan khayalan isi konyol kepala minta Tuhan kirimkan sepasukan alien turun ke bumi dan membawaku pergi jauh dari sini. Ketempat manapun diluar angkasa sana. Walau itu tanpa jaminan akan kemungkinan tidak terjadi hal serupa seperti disini, hal-hal buruk yang membuatku jadi sering merasa tidak bahagia. Tapi setidaknya, aku kembali punya harapan yang dibumi rasanya tak lagi ada. Rasanya ingin sekali itu benar-benar terjadi.
dan Sekarang, pertemuan tanpa takdir ini, nampaknya begitu banyak yang melewati garis dimana ku berdiri, dan begitu percayanya aku dengan masa yang sekarang, begitu menjanjikan. Walau akan selalu ada yang lebih baik, yang lebih tepat. Bisakah dia tetap tinggal? Dengan segala kekurangan yang sekarang. Dengan rasa takut untuk kehilangan dan tidak pernah ada jawaban yang tepat untuk pertanyaan ini, tapi bisakah dia menetap? Untuk tinggal lebih lama dari waktu yang seharusnya.
Ya … aku sadar dan aku tau, lari dari masalah adalah hina. Tapi kan aku hanya ingin ada seseorang membawaku pergi, bukan minta cepat dicabut nyawa atau hendak bunuh diri.
bertamu untuk mengajak penghuni rumah menertawakan ketidakbahagiaan :-)
ReplyDeleteSedang tidak bahagia ya
ReplyDeletehahahah sama.. jadi tenang dikau tak sendiri xixixixi
yuk... kubawa pergi. sejenak kita hampakan masalah... :)
ReplyDeleteiya tertawa dalam ketidakbahagiaan.
ReplyDeletepergi kemana, ya...
ReplyDeletekamu lagi nggak bahagia juga? kenapa...
ReplyDeletelari dari masalah adalah hina sae tah statementnyah ;)
ReplyDelete:D ...jangan menyerah , jangan menyerah.. jangan menyeraaa..aaa....aaaahhhh (ryan D'Masive mode on)
ReplyDeletelife just like a wheel, just believe in what we trusted... :D
baca Al Qur'an dijamin pikiran jadi tenang
ReplyDeleteHehehe..........
Kalo memang ada duit dan waktu, IMO pergi liburan sajalah -terutama keluar kota-, lumayan tuk mengurangi depresi (menanti alien datang). Kalo memang gak kemana2, luangkanlah waktu secara teratur tuk kumpul bareng teman2, jadi walopun sedang kosong, jangan sampai sendirian juga. ;)
ReplyDeletedibilangin untuk berlibur. biar pikiran fresh dalam menjalani kehidupan.. :D
ReplyDeleteKesedihan adalah salah satu pintu menuju kedekatan kepada Allah, teruslah berdo'a dan berdzikir kepada-Nya kapanpun, dan saat sepinya malam, berdualah dengan-Nya, teteskanlah air matamu dan kau kan merasakan indahnya iman, iringilah itu dengan taubat kembali pada-Nya, pelajari lagi petunjuk-Nya agar dapat menapaki jalan ketaatan kepada-Nya, cinta kepada-Nya, dan bahwa hidup ini adalah dalam kendali-Nya, Dia mengetahui apapun yang terjadi dalam hidup kita, dan apapun yang kita rasakan, dan Dia Maha Penyayang dan terus memperhatikan kita, walau kita sering tak pedulikan hal itu.
ReplyDeleteiya menurut aku lari dari masalah adalah hina, tapi aku juga terkadang masih sering berusaha untuk lari dari masalah karena terkadang masalah itu membuat beban pikiran dan sulit menemukan pemecahannya, tapi mau nggak mau akhirnya harus dihadapi juga.
ReplyDeleteiyah, pasti nggak akan menyerah...
ReplyDeleteiya saran yang bagus, thanks yah..
ReplyDeletekalo untuk liburan, aku belom bisa, ini yg bikin pusing...kerjaan aku padat banget. cuma kalo waktu buat kumpul sama keluarga dan temen-temen itu yang masih sering aku lakukan. thanks ya udah kasih sarannya.
ReplyDeleteiya zam, liburan memang bikin fresh. tapi ??? bingung ah..
ReplyDeleteamin...amin...makasih Dan, alhamdulillah disaat-saat seperti ini aku masih ingat kalo aku nggak sendiri.
ReplyDeleteharu...haru.....melihat semua tulisan ini.......tetap jalani apa yg terjadi....
ReplyDeletebaca puisinya dian sastro dulu
ReplyDeletekosong, dimensi membutakan mata
memekakkan telinga lalu diri menjadi hampa
saat paradigma dunia tak lagi digunakan untuk menerka
sadarku akan hadir-Mu
mematahkan sendi-sendi yang biasa tegak berdiri.
Too Phat. *kabuuur*
makaqih popo udah berkunjung.
ReplyDeleteheheheh....bisa aja.
ReplyDeleteKosong = ketidakbahagiaan...
ReplyDeleteberisi??? belum tentu juga = bahagia... :)
Wish the best for u lah... :)
doooohhhh....ry lagi butuh refreshing keknya...hmmmm...sabar ya ry...tetep semangat, smile,....be happy..^^
ReplyDeleteoke thanks ya flo
ReplyDeleteada benernya kak, sulit untuk benar-benar merasakan kebahagiaan.
ReplyDelete""kirimkan sepasukan alien turun ke bumi dan membawaku pergi jauh dari sini. Ketempat manapun diluar angkasa sana.""
ReplyDeletekeren juga doanya. kreatif.
mungkin Tuhan akan mengabulkan doa yang unik semacam ini
hahahah...bisa pulang lagi nggak yah, kalo diculik alien...
ReplyDelete__SMILE^^__
ReplyDeletetapii memang tary banget bahasanya^^
ReplyDeletegk ad mksd apa2 gk ad arti apa2...
tp emg bnyak yg QUOTE kan?
klo diculiikk alienn
ciiat hiiat kabOOmss....tampolalienya^^....
__SMILE^^__
baca tulisan ini jadi inget lagunya astrid yang judulnya Kosong..
ReplyDeleteaku suka dengerin ini pas masa2 merasa sendiri..