Saturday 1 May 2010

Bukan keluhan

Ini postingan kedua di rumah baru saya, kemarin pas launching rumah baru ini, banyak komentar yang masuk, diantaranya ada yang pro ada yang kontra. Ada yang nggak nyaman dan ada juga yang ngerasa sedih dengan blog ini karena saya menulis blog saya dengan nama MENGELUH, PENGELUH or TUKANG KELUH, bahkan diheadernya saya tulis RUANG UNTUK MENGELUH.

Sebenarnya blog ini bukan melulu berisi tentang keluhan-keluhan saya, bukan juga tempat untuk berkeluh kesah dengan maksud kufur akan nikmat - Nya. ini adalah Salah satu kilesa pikiran menerima apa adanya, dan mengenali bahwa situasi ini hanya sementara.

Saya hanya mengumpamakan pemikiran dan ide-ide saya yang akan saya tuangkan ke dalam blog ini dengan kata mengeluh yang mewakili diri saya, seperti kebanyakan blog-blog lainnya.

Kenapa saya menggunakan kata mengeluh pada blog ini, karena menurut ADIK saya, saya orang yang suka tidak percaya pada diri sendiri, mudah berputus asa dan mudah menyerah, itu menurut ADIK saya. Tapi sebenarnya saya tidaklah begitu, saya hanya manusia biasa yang yang terkadang sering lupa, lupa untuk bersyukur.

Dan ketahuilah saya bukan seorang self motivator, bukan seorang pakar psikolog. jadi silahkan anda cari atau bertanya kepada mereka yang lebih memahami tentang ‘emosi’ manusia.

Saya pernah baca di sebuah blog teman, kita mengeluh karena merasa tidak mampu – karena merasa menemukan jalan buntu – dalam menghadapi persoalan yang membelit kehidupannya. Mengeluh adalah sebuah pelarian, sebuah pelampiasan ‘hasrat terpendam’, ledakan emosi ketika sebuah keinginan atau cita cita tidak bisa diwujudkan atau didapatkan. Mengeluh adalah sebuah ‘jalan’ untuk mencari pembenaran pribadi atas sebuah situasi yang tidak menyenangkan. Kita menjadi ‘puas dan terhibur’ ketika keluhan telah dilontarkan, tapi sesungguhnya kita tidak sadar bahwa perasaan itu sebenarnya adalah kamuflase dari sebuah ‘bahaya laten emosi’ yang lebih parah lagi.

Media blog ini bukan maksud untuk mengungkap seluruh perasaan-perasaan yang tautannya dengan hati. Bukan tempat untuk menumpahkan rasa sedih, pedih, pilu, atau sakit hati akibat Hati yang tidak dijaga dengan hati-hati.

Sekali lagi,disini bukanlah ajang untuk menujukan sebuah perasaan yang boleh jadi tidaklah penting. Meski ADIK saya selalu mengatakan saya seorang pengeluh, tapi jauh dari lubuk hati saya, saya selalu mensyukuri apapun yang diberikan Allah kepada saya.

Dan ketahuilah, ruang untuk mengeluh, bukan ruang untuk orang yang lupa bersyukur . Ruang ini adalah media bagi diri saya untuk menulis. dalam situasi dan kondisi apa pun. Jangan, sekali-kali memupuk sikap mengeluh. Buang jauh-jauh mengeluh dan pendukungnya. By the way, mari menulis dengan riang gembira Tanpa mengeluh, alias sabar dan tawaqal. Menulis tanpa mengeluh adalah menulis yang nyaman.

Dan percayalah, saya bukan pengeluh, dan saya nggak suka mengeluh. Saya percaya bahwa di balik semua hal yang kita keluhkan PASTI ADA hal yang dapat kita SYUKURI.

28 comments:

  1. jujur, sy amat sangat tidak mempermasalahkan blogmu loh tar..tuliskan saja smua..aku mendukungmu.. :)

    ReplyDelete
  2. maju terus mba tary,
    mau namanya apapun yang jelas ini adalah rumahnya mba tary untuk berekspresii, mau itu isinya keluhan melulu, so what. ini adalah free area nya mbak, jadi klo ada yang pro dan kontra itu mahh hal yang mahfum.hehehe
    semangkaaa mba :D

    ReplyDelete
  3. mengeluh atau tidak yang terpenting blog ini berisi apa yang ditangkap oleh tary

    ReplyDelete
  4. jadi pengin tahu apa aja yang akan 'dikeluhkan'.....

    ReplyDelete
  5. mengeluh bisa berarti bicarakan impian yg belum tercapai..
    bisa juga berarti waktu untuk mempertanyakan kapan yg seharusnya itu bisa tercapai
    juga bisa berarti saat untuk mengakui keterbatasan diri..
    karena memang gak ada yg sempurna.....

    ReplyDelete
  6. ga penting namanya.. yang penting kualitas tulisannya :)

    ReplyDelete
  7. pokoknya tetap semangat deh nulisnya.. ayo..!! merdeka!! :D

    ReplyDelete
  8. Mungkin masih lebih baik menjadi "tukang keluh" asal tidak menjadi "tukang teluh". Tapi semua yang serba terlalu tentu tidak baik. Jadi saya kira (baca : harap) keluhan itu hanya di bibir saja. Karena sejatinya tiap manusia mendapat anugerah kekuatan untuk mengatasi setiap tantangan yang dihadapinya.

    ReplyDelete
  9. iya mba.. terserah aja orang mau ngomong apa,

    apapun itu, hargailah sebagai sebuah hasil pemikiran,

    yupz.. aku dukung mba,

    Bebas Bicara,
    Bebas Berekspresi..!!

    Salam kenal ya,

    o iya tukeran link yuuk, mau khan mba..?


    Salam


    Duta Aurora
    Di Tepian Selat Sunda

    ReplyDelete
  10. pernah dengar hukum tarik menarik ngak??? apa yang kita keluhkan maka itulah yang akan kita dapatkan. jadi berhentilah untuk mengeluh :)

    ReplyDelete
  11. That's right... because your are what you write :)

    ReplyDelete
  12. Malah aku senang dengan tulisan tentang keluhan-keluhan dari mbak. Berarti ada teman yang setipe dengan aku, dan aku yakin diluar sana, masih banyak orang2 yang juga mengalami hal yang sama. Ini bukan berarti keluhan itu bersifat apatis atau pesimis sama sekali. Ini hanyalah sesuatu yang coba dituangkan dalam bentuk tulisan

    ReplyDelete
  13. sipp makasih dech mas, tetep semangat dong ngeblognya

    ReplyDelete
  14. bener mas antok, semoga nggak bosen berkunjung

    ReplyDelete
  15. oke dech...menulis dengan hati intinya, tq ya

    ReplyDelete
  16. heheheh tunggu postingan2 selanjutnya ya mas

    ReplyDelete
  17. mengeluh Salah satu kilesa pikiran menerima apa adanya, dan mengenali bahwa situasi ini hanya sementara

    ReplyDelete
  18. saya juga meyakini itu bang, pengeluh bukan berartti tdk bersyukur.

    ReplyDelete
  19. Bebas Bicara,
    Bebas Berekspresi..!!

    sip mantep, oke segera di backlink ya

    ReplyDelete
  20. hehehe percaya nggak, aku juga nggak suka mengeluh kok, kalo kamu baca postingan diatas, kamu pasti maksud dari blog ini.

    ReplyDelete
  21. makasih ifan, ternyata kamu menangkap apa yang aku maksud thanks yah,

    ReplyDelete
  22. Pengeluh yang rajin bersyukur... haha, mungkin mirip dengan pemalas yang rajin bekerja... atau... perampok yang rajin beramal (robin hood to?)

    ReplyDelete
  23. iya sama juga dengan si insomia yg rajin tidur halahhh

    ReplyDelete
  24. Mengeluh juga gak papa kok mba... manusiawi itu...

    ReplyDelete
  25. saya rasa banyaknya yang koment diblog ini karena keluhan sang empunya blog...
    jadi menurut saya merupakan hal yang wajar,.... tp juga perlu di ingat kalo blog ini isinya hanya keluhan-keluhan, yang ngunjungin pada lari semua ntar...

    artinya jangan ngepost yang sedih2 aj...
    ya...sekali2 ngepost keluhan yang asyik2..

    boleh dong mendefinisikan keluhan itu bukan hanya yang sedih2, artinya ngeluhin kabar gembira.....

    namanya juga usul, kalo diterima ya syukur kalo gak diterima ya Alhamdulillah...

    ReplyDelete